• Gaya Hidup

5 Tanda Awal Autisme yang Bisa Dikenali Sejak Bayi

Vaza Diva | Jum'at, 07/11/2025 18:45 WIB
5 Tanda Awal Autisme yang Bisa Dikenali Sejak Bayi Ilustrasi - bayi (Foto: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam berinteraksi sosial, berkomunikasi, dan berperilaku.

Meski umumnya baru terdeteksi saat anak mulai tumbuh, tanda-tanda autisme sebenarnya sudah bisa terlihat sejak bayi, bahkan sebelum usia 1 tahun.

Mengenali gejala sejak dini sangat penting agar anak bisa mendapatkan intervensi dan terapi lebih cepat, yang terbukti dapat meningkatkan kemampuan sosial dan kognitifnya.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut lima tanda autisme yang bisa diperhatikan sejak bayi:

1. Kurang Kontak Mata

Bayi biasanya akan menatap wajah orang tuanya ketika diajak bicara atau tersenyum. Namun, bayi dengan tanda autisme cenderung menghindari kontak mata dan tampak tidak tertarik menatap wajah orang di sekitarnya.

2. Tidak Merespons Saat Dipanggil Namanya

Pada usia sekitar 6 bulan hingga 1 tahun, bayi biasanya mulai mengenali namanya dan merespons ketika dipanggil. Jika bayi tidak menoleh atau bereaksi sama sekali saat namanya disebut, hal ini bisa menjadi salah satu sinyal awal autisme.

3. Minim Ekspresi dan Reaksi Emosional

Bayi umumnya menunjukkan berbagai ekspresi seperti tersenyum, tertawa, atau menangis sebagai bentuk respons terhadap lingkungan. Namun, bayi dengan tanda autisme mungkin terlihat kurang ekspresif atau tidak menunjukkan emosi yang sesuai dengan situasi di sekitarnya.

4. Tidak Menunjukkan Gestur atau Gerakan Sosial

Bayi sehat biasanya mulai menunjuk, melambaikan tangan, atau mengangguk untuk berkomunikasi nonverbal. Anak dengan tanda autisme cenderung tidak menggunakan gestur sosial ini, sehingga komunikasi menjadi lebih sulit dipahami.

5. Terlalu Fokus pada Objek Tertentu

Salah satu tanda lain yang dapat diamati adalah bayi tampak terlalu fokus pada satu benda atau pola tertentu, misalnya terus memutar roda mainan atau menatap cahaya berulang kali. Perilaku ini sering kali dilakukan secara repetitif dan sulit dialihkan.