Ilustrasi - menikah (Foto: Unsplash/Jeremy Wong Weddings)
JAKARTA - Dalam ajaran Islam, rumah tangga ideal dibangun di atas tiga pilar utama: sakinah (ketenangan), mawaddah (kasih sayang), dan rahmah (rahmat). Allah SWT menegaskan hal ini dalam firman-Nya pada QS. Ar-Rum ayat 21:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
Namun, ketika nilai-nilai sakinah, mawaddah, dan rahmah mulai memudar karena lemahnya komunikasi serta menurunnya rasa saling menghargai, maka pertikaian sering kali tidak dapat dihindarkan.
Salah satu penyebab utama munculnya konflik rumah tangga adalah kurangnya pemahaman terhadap hak dan kewajiban masing-masing pihak. Suami kerap lalai dalam memberikan nafkah lahir maupun batin serta berlaku adil, sementara sebagian istri terkadang mengabaikan peran dan tanggung jawabnya terhadap keluarga.
Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menjadi pengingat bahwa kelembutan, tanggung jawab, dan kasih sayang merupakan kunci keharmonisan rumah tangga.
Selain itu, gangguan setan juga menjadi faktor yang sering meretakkan hubungan suami istri. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ، ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ، فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً، يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ: مَا زِلْتُ بِهِ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ، فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ: نِعْمَ أَنْتَ
“Sesungguhnya Iblis menempatkan singgasananya di atas air, lalu mengutus bala tentaranya. Yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Salah satu di antara mereka berkata: Aku telah memisahkan antara suami dan istri. Maka Iblis mendekatkannya dan berkata: Engkau yang terbaik.” (HR. Muslim)
Hadis ini memperlihatkan betapa besar upaya setan untuk memecah belah keharmonisan rumah tangga. Karena itu, menjaga hubungan dengan iman, komunikasi yang baik, serta saling menghormati menjadi benteng utama agar rumah tangga tetap kokoh dan diridhai Allah SWT.