Ilustrasi Keraton Surakarta (Foto: Unsplash/Fala Syam)
JAKARTA - Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo merupakan salah satu pusat kebudayaan Jawa yang memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara.
Keraton ini berdiri pada tahun 1745, setelah Perjanjian Giyanti memisahkan Mataram menjadi dua, Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Sejak saat itu, Keraton Surakarta dipimpin oleh para raja yang bergelar Sunan Paku Buwono.
Sebelumnya, Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII meninggal dunia pada Minggu, 2 November 2025. Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) wafat pada usia 77 tahun.
Berikut daftar lengkap raja Keraton Solo dari masa ke masa:
1. Paku Buwono II (1745–1749)
Paku Buwono II adalah raja pertama yang memerintah di Surakarta setelah memindahkan istana dari Kartasura ke lokasi baru di Desa Sala, yang kemudian berkembang menjadi Kota Surakarta. Beliau memulai pembangunan Keraton Surakarta pada tahun 1744.
2. Paku Buwono III (1749–1788)
Beliau naik takhta setelah penyerahan kekuasaan dari Paku Buwono II kepada VOC. Pada masa pemerintahannya terjadi penandatanganan Perjanjian Giyanti (1755) yang memecah Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta.
3. Paku Buwono IV (1788–1820)
Dikenal sebagai raja yang sangat peduli terhadap budaya dan sastra Jawa. Beliau mendukung lahirnya karya-karya besar seperti Serat Wulangreh yang masih terkenal hingga kini.
4. Paku Buwono V (1820–1823)
Masa pemerintahannya relatif singkat. Banyak kebijakan administratif Keraton diperbaiki pada masa ini.
5. Paku Buwono VI (1823–1830)
Beliau dikenal karena kedekatannya dengan Pangeran Diponegoro. Setelah Perang Diponegoro, Paku Buwono VI dibuang ke Ambon oleh pemerintah Belanda hingga wafat di pengasingan.
6. Paku Buwono VII (1830–1858)
Pada masa ini, Keraton berusaha memulihkan stabilitas politik setelah perang panjang. Beliau dikenal sebagai raja yang bijak dan memperkuat struktur birokrasi Keraton.
7. Paku Buwono VIII (1858–1861)
Masa pemerintahannya sangat singkat, namun beliau berkontribusi dalam memperkuat peran lembaga budaya Keraton.
8. Paku Buwono IX (1861–1893)
Beliau dikenal sebagai raja yang membawa angin modernisasi. Pada masa ini, Surakarta berkembang pesat secara ekonomi dan sosial.
9. Paku Buwono X (1893–1939)
Salah satu raja paling berpengaruh dalam sejarah Surakarta. Beliau dihormati oleh rakyat dan dikenal sebagai pemimpin karismatik. Pada masa ini, banyak bangunan ikonik di Surakarta dibangun, serta budaya Jawa berkembang pesat.
10. Paku Buwono XI (1939–1944)
Memerintah pada masa gejolak dunia akibat Perang Dunia II dan pendudukan Jepang. Situasi politik membuat perannya cukup terbatas.
11. Paku Buwono XII (1944–2004)
Raja dengan masa pemerintahan terlama. Paku Buwono XII memimpin Surakarta melalui masa kemerdekaan Indonesia. Status Surakarta sebagai daerah istimewa dicabut tahun 1946, tetapi eksistensi Keraton tetap berlanjut sebagai pusat budaya.
12. Paku Buwono XIII (2004-2025)
KGPH Hangabehi lahir di Solo pada 28 Juni 1984 yang mana ia memimpin Karaton Solo selama dua dekade. Di bawah kepemimpinannya, Keraton terus berupaya melakukan revitalisasi budaya dan pelestarian tradisi Jawa.