Mendes PDT Yandri Susanto (kedua dari kiri) dalam dalam acara Nusantara Food Summit 2025 di ICE BSD (Foto: Humas Kemendes PDT)
TANGERANG - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam membangun Indonesia mulai dari akar, yaitu desa.
Menurutnya, desa merupakan sumber kekuatan dengan berbagai potensi di beragam sektor sesuai karakter wilayah, seperti pertanian, peternakan, pertambangan, dan lainnya.
“Suka tidak suka, semua kebutuhan negeri ada di desa. Kalau ingin suplai, maka harus mengurus desa. Maka Pak Prabowo dalam delapan Asta Cita menempatkan satu fokus pada pembangunan desa. Dua kata kuncinya adalah pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” ujar Mendes Yandri dalam acara Nusantara Food Summit 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (6/11/2025).
Asta Cita ke-6 berbunyi `membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan`. Hal ini menunjukkan besarnya komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat pembangunan desa sebagai langkah nyata menciptakan pemerataan ekonomi dan pengurangan kemiskinan secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Mendes Yandri menyoroti potensi besar desa di berbagai sektor produktif yang harus dimanfaatkan sebagai peluang oleh para pemuda, termasuk mahasiswa. Ia menilai, peran aktif generasi muda menjadi kunci dalam menciptakan desa-desa yang mandiri, produktif, dan berdaya saing.
“Peluang ada di desa. Kita bisa buat desa ayam petelur, desa melon, desa semangka, dan lain-lain. Peluang ini jangan sampai membuat kita lengah. Jangan sampai orang lain yang mengambil keuntungan hanya karena kita tidak bergerak,” tegasnya.
Mendes Yandri menambahkan, desa kini bukan lagi dianggap wilayah tertinggal, melainkan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat menopang pembangunan nasional. Karena itu, ia mengajak masyarakat desa, aparat pemerintah, dan khususnya mahasiswa untuk aktif memanfaatkan potensi yang ada.
“Mahasiswa dan generasi muda harus menjadi motor penggerak perubahan di desa. Jika desa kuat, maka Indonesia juga akan kuat,” ujar dia.