Ilustrasi kipas angin (Foto: Reuters)
JAKARTA - Tidur dengan kipas angin menyala semalaman merupakan kebiasaan banyak orang, terutama yang tinggal di daerah beriklim panas. Tiupan angin membuat tubuh terasa lebih sejuk dan membantu tidur lebih nyaman.
Namun di balik kenyamanannya, tidur di bawah kipas angin ternyata dapat menimbulkan sejumlah efek samping bagi kesehatan, terutama jika dilakukan setiap hari tanpa pengaturan yang tepat.
Meski tidak berbahaya secara langsung, paparan angin yang terus-menerus saat tidur dapat memicu gangguan pernapasan, mengeringkan area tubuh tertentu, hingga menurunkan kualitas tidur. Untuk menjaga kesehatan, penting memahami apa saja risiko yang dapat muncul ketika tidur dengan kipas angin.
Tidur dengan kipas angin dapat membuat kulit dan saluran pernapasan menjadi sangat kering. Tiupan angin yang mengenai tubuh langsung menyerap kelembapan alami dari kulit, bibir, dan mata.
Pada beberapa orang, kondisi ini memicu bibir pecah-pecah, kulit kering, atau iritasi mata. Saluran pernapasan yang kering juga bisa menyebabkan hidung tersumbat atau sakit tenggorokan saat bangun pagi.
Selain itu, kipas angin dapat memperburuk alergi bagi orang yang sensitif terhadap debu. Kipas sering kali menggerakkan debu, bulu hewan, dan partikel kecil yang ada di kamar.
Saat partikel tersebut berputar di udara, mereka dapat terhirup dan memicu alergi seperti bersin, gatal hidung, atau batuk. Pada penderita asma, debu tersebut bisa meningkatkan risiko kambuhnya gejala pernapasan.
Paparan angin langsung ke tubuh dalam waktu lama juga bisa menyebabkan otot kaku, terutama pada leher dan punggung. Banyak orang terbangun dengan rasa pegal setelah tidur di bawah kipas angin karena udara dingin membuat otot menegang. Kondisi ini semakin buruk jika kipas diarahkan langsung ke wajah atau leher sepanjang malam.
Tidur dengan kipas angin menyala terus-menerus juga dapat menurunkan suhu tubuh secara berlebihan. Pada malam yang sangat dingin, tubuh bisa mengalami efek seperti menggigil atau kedinginan. Penurunan suhu tubuh saat tidur dapat mengganggu siklus tidur alami dan menyebabkan tidur tidak nyenyak.
Tidak hanya itu, suara kipas angin dapat mengganggu kualitas tidur bagi sebagian orang. Meskipun sebagian orang menganggapnya sebagai “white noise”, ada juga yang menjadi lebih sensitif dan justru sulit tidur karena suara putaran kipas yang monoton. Tidur menjadi lebih gelisah, sering terbangun, atau kurang berkualitas.
Jika kipas tidak dirawat dengan baik, penumpukan debu pada bilah kipas dan penutupnya bisa menyebarkan udara yang kotor. Menghirup udara kotor dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan iritasi tenggorokan, batuk, atau gangguan pernapasan lainnya. Karena itu, kebersihan kipas sangat berpengaruh terhadap kesehatan tidur.