Ilustrasi sakit perut (FOTO: SHUTTERSTOCK)
JAKARTA - Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan berbagai keluhan yang mengganggu.
Banyak orang mengira GERD hanya sebatas “asam lambung naik”, padahal gejalanya bisa lebih luas dan mempengaruhi kualitas hidup. Jika tidak ditangani, GERD dapat menyebabkan iritasi kerongkongan, gangguan tidur, hingga komplikasi jangka panjang.
Salah satu gejala GERD yang paling umum adalah sensasi panas atau terbakar di dada, atau yang dikenal sebagai heartburn. Rasa panas ini biasanya muncul setelah makan, ketika berbaring, atau saat tubuh membungkuk. Heartburn terjadi karena asam lambung naik dan mengiritasi dinding esofagus, sehingga menimbulkan sensasi perih yang menjalar hingga ke tenggorokan.
Selain heartburn, GERD juga sering ditandai dengan regurgitasi, yaitu sensasi seperti ada cairan asam yang kembali naik ke mulut. Kondisi ini meninggalkan rasa asam atau pahit pada lidah. Regurgitasi kerap terjadi ketika seseorang makan terlalu banyak, makan larut malam, atau langsung berbaring setelah makan.
Gejala lain yang cukup sering muncul adalah kesulitan menelan atau terasa seperti makanan tersangkut di kerongkongan. Iritasi akibat paparan asam lambung dapat membuat kerongkongan membengkak atau meradang, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman ketika menelan.
GERD juga dapat memicu batuk kering yang tidak kunjung hilang, terutama saat malam hari. Asam lambung yang naik dapat mengiritasi saluran napas, sehingga memicu batuk bahkan tanpa adanya infeksi. Banyak penderita GERD yang tidak menyadari bahwa batuk kronisnya berasal dari masalah lambung.
Di beberapa kasus, penderita GERD kerap mengalami suara serak atau tenggorokan terasa gatal dan sakit. Asam lambung yang naik dapat mengenai pita suara, menyebabkan iritasi dan perubahan suara. Jika gejala ini terjadi terus menerus tanpa adanya flu atau infeksi, perlu dicurigai sebagai gejala GERD.
Rasa mual dan perut kembung juga tidak jarang muncul sebagai bagian dari gejala GERD. Asam lambung yang tidak stabil dapat memicu sensasi penuh di perut, mual setelah makan, hingga sering bersendawa. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai masuk angin, padahal bisa jadi tanda refluks asam lambung.
Pada sebagian orang, GERD bahkan menyebabkan gangguan tidur. Heartburn yang muncul saat berbaring dapat membuat seseorang terbangun tengah malam karena rasa panas di dada atau tenggorokan. Gangguan tidur ini jika dibiarkan dapat mempengaruhi energi, konsentrasi, dan kesehatan secara keseluruhan.