• News

Kelapa Kopyor Bantul Resmi Raih Tanda Daftar

Aliyudin Sofyan | Kamis, 06/11/2025 10:18 WIB
Kelapa Kopyor Bantul Resmi Raih Tanda Daftar Penyerahan sertifikat tanda daftar Kelapa Kopyor Mulyo, varietas lokal Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: dok. Jurnas.com

BANTUL — Kelapa kopyor mulyo, varietas lokal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah resmi terdaftar pada September 2025 dengan nomor 202/A.9/09/2025.

“Kami berharap Kabupaten Bantul menjadi contoh bagi daerah lain, bahwa pendaftaran varietas lokal bukan hanya administrasi, melainkan bentuk nyata pelestarian dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Kepala Pusat Pertanian melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Leli Nuryati melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Leli Nuryati, menegaskan bahwa pendaftaran varietas lokal merupakan fondasi utama dalam pelestarian plasma nutfah sekaligus penguatan basis ekonomi daerah.

Pusat PVTPP mencatat sejak tahun 2005 hingga Oktober 2025 telah terdaftar 4.857 varietas tanaman di Indonesia, yang terdiri dari 2.818 varietas lokal dan 2.039 varietas hasil pemuliaan. Dari 38 Propinsi di Indonesia, propinsi DIY merupakan salah satu daerah yang memiliki komitmen tinggi dalam menjaga pelestarian plasma nutfah, hal ini terbukti hingga 2025 sudah terdaftar sebanyak 169 varietas tanaman, yang terdiri dari 73 varietas lokal terdaftar dan 96 Varietas hasil pemuliaan.

Kabupaten Bantul turut berkontribusi dengan enam varietas lokal yang telah mendapatkan tanda daftar, yaitu Tembakau Siluk, Padi Hitam Makaryo, Padi Tamansari, Pisang Berlin, Anggur Satriya Tamansari 1, dan Kelapa Kopyor Mulyo varietas terbaru yang memperoleh tanda daftar.

Hal ini sejalan dengan kebijakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kab. Bantul yang akan mengembangkan 10.000 bibit Kelapa Kopyor varietas Mulyo yang bersertifikat, untuk mendukung pengembangan kelapa kopyor nasional. 

Program ini juga diarahkan untuk memperkuat sinergi pertanian dan pariwisata di wilayah Jatimulyo dan Semuten, yang dikenal sebagai daerah wisata berbasis alam dan budaya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan bahwa pertanian menjadi sektor prioritas kedua setelah pariwisata di Bantul, dengan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Melalui pendaftaran varietas, diharapkan semakin banyak daerah mengoptimalkan potensi genetik lokal untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga kekayaan hayati bangsa.