Para penyintas gempa bumi Afghanistan mencari di antara sisa-sisa rumah yang rusak di sebuah desa di Tashqurghan, di distrik Khulm, provinsi Samangan pada tanggal 3 November 2025. (FOTO: AFP)
JAKARTA - Setidaknya 20 orang dilaporkan meninggal dunia dan 320 orang terluka setelah gempa bumi melanda Afghanistan.
Sekitar pukul 1:00 dini hari waktu setempat pada hari Senin, 3 November 2025, gempa berkekuatan 6,3 melanda kota Mazar-e Sharif, menurut BBC, Sky News, dan Associated Press.
Peringatan oranye dikeluarkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), dengan kedalaman gempa 17 mil, menurut sumber berita.
Peringatan oranye tersebut mengindikasikan bahwa korban jiwa yang "signifikan" diperkirakan akan terjadi.
Dalam sebuah posting di Facebook, Kementerian Kesehatan Masyarakat Afghanistan mengonfirmasi bahwa gempa bumi melanda provinsi Samangan dan Balkh.
Laporan awal menunjukkan lebih dari 15 orang meninggal dunia dan sekitar 320 orang terluka, meskipun upaya penyelamatan masih berlangsung dan jumlahnya dapat berubah.
Dalam klip tersebut, juru bicara Dr. Sharafat Zaman Amar mengatakan rumah sakit setempat telah diminta "untuk siap menerima lebih banyak pasien," dan juga menyatakan bahwa jumlah korban kemungkinan akan meningkat.
Dalam pembaruan selanjutnya, pejabat Kementerian Kesehatan Masyarakat mengatakan bahwa sedikitnya 20 orang kini telah meninggal.
"Dengan penyesalan yang mendalam, kami mengetahui bahwa akibat gempa bumi tadi malam di Provinsi Samangan, Balkh, Baghlan, Kunduz, dan beberapa provinsi lainnya, sejumlah warga Afghanistan telah gugur dan terluka, banyak rumah hancur, dan kerugian finansial telah terjadi," tulis Wakil Juru Bicara Emirat Islam Afghanistan Hamdullah Fitrat di Twitter.
Imarah Islam menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, mendoakan para syuhada agar mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan para korban luka agar segera pulih, serta menyampaikan simpati kepada keluarga korban dan orang-orang yang mereka cintai, tambahnya.
Dia melanjutkan, "Lebih lanjut, Imarah Islam menginstruksikan seluruh pejabat dan departemen terkait untuk mengirimkan bantuan medis, pasokan makanan, dan berbagai bentuk bantuan lainnya ke wilayah terdampak, melakukan upaya penyelamatan bagi mereka yang terjebak di bawah reruntuhan, dan mengambil tindakan yang diperlukan terkait bantuan kepada keluarga, penyediaan tenda, dan kebutuhan penting lainnya."
Gempa bumi hari Senin (3/11/2025) terjadi setelah gempa bumi berkekuatan 6,0 skala Richter melanda Afghanistan pada bulan Agustus, yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.100 orang, menurut BBC.
"Hanya beberapa minggu setelah gempa bumi mematikan di #Afghanistan timur , #Utara kini kembali dilanda #gempa bumi kuat ," tulis Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan pada X.
"Tim dan mitra kami berada di lapangan untuk menilai kebutuhan dan mengirimkan bantuan mendesak. Kami mendampingi masyarakat terdampak dan akan memberikan dukungan yang diperlukan." (*)