Menteri Transmigrasi (Mentrans) M.Iftitah Sulaiman saat mengisi kuliah umum di Universitas Diponegoro (Foto: Humas Kementrans)
JAWA TENGAH - Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman mengajak para mahasiswa agar menjadi motor penggerak perubahan di kawasan transmigrasi, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dan berkelanjutan.
Hal ini disampaikannya saat Kuliah Umum di depan lebih dari seribu mahasiswa/i Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah Jumat (31/10/2025).
"Tantangan yang terbesar bagaimana mengubah persepsinya masyarakat, bahwa transmigrasi hari ini, bukan hanya sekedar perpindahan penduduk," kata Menteri Iftitah, dalam keterangan tertulis, diterima di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Menteri Iftitah mengatakan, pihaknya telah mengirim 2.000 peneliti dari tujuh perguruan tinggi unggulan yang terdiri dari mahasiswa, dosen hingga guru besar untuk melakukan riset dan pemetaan potensi ekonomi kawasan transmigrasi. Program Tim Ekspedisi Patriot (TEP) ini merupakan bentuk nyata distribusi SDM unggul ke 154 kawasan transmigrasi.
"Kita tidak mungkin bisa mengembangkan kawasan transmigrasi tanpa SDM-SDM yang unggul," kata Mentrans.
Oleh karena itu, saya dan seluruh pegawai Kementerian Transmigrasi berusaha merapatkan barisan dengan dunia kampus dan juga dunia usaha agar bisa membantu rakyat untuk melakukan industrialisasi tetapi juga tidak meniadakan atau tanpa meniadakan kehadiran masyarakat lokal," imbuh dia.
Mentrans menegaskan pengembangan kawasan transmigrasi menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen.
"Jadi, supaya masyarakat lokal bisa terserap oleh lapangan kerja, kita juga harus melakukan pemberdayaan terhadap mereka. Mereka mendapatkan pendapatan sehingga pertumbuhan ekonominya akan inklusif dan berkelanjutan," kata Mentrans.
Sebagai bukti nyata, ada 4 kawasan transmigrasi yang menjadi fokus utama yakni Batam, Rempang dan Galang (Barelang) di Kepulauan Riau; Salor di Merauke, Papua Selatan; Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat; dan Kaluku, Mamuju di Sulawesi Barat.
"Buktinya, seperti yang tadi saya tunjukkan di Rempang. Saya sudah sampaikan kepada Wakil Wali Kota, ayo kita sepakat, tidak boleh lagi ada yang mengusir, tidak boleh lagi ada yang menggeser, dan tidak boleh lagi ada yang menggusur masyarakat. Masyarakat biarkan saja tetap di tempatnya. Kita buat satu kawasan baru. Kalau mereka tertarik, pasti mereka akan mau pindah dengan sendirinya. Jadi, itu tantangannya. Kita ingin masyarakat tidak lagi menjadi korban pembangunan," kata Mentrans.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Diponegoro, Prof Suharnomo menyatakan dukungan penuh terhadap gagasan transformasi transmigrasi yang disampaikan Menteri Iftitah. Beliau menilai konsep tersebut sejalan dengan misi akademik Undip untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.
"Kami mendukung ide transformasi transmigrasi. Kami termasuk bagian dari Tim Ekspedisi Patriot yang menerjunkan 275 peneliti di 52 wilayah di 13 provinsi. Kami ingin mengidentifikasi sumber-sumber yang bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru," ujar Suharnomo.
Dia menambahkan dosen, alumni, dan mahasiswa Undip siap berkolaborasi dengan Kementerian Transmigrasi dalam riset, pendampingan, dan pemberdayaan masyarakat di berbagai kawasan transmigrasi.
Kementrans berharap kolaborasi dengan perguruan tinggi dapat mempercepat transformasi kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkeadilan dan berkelanjutan sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan dari Sabang hingga Merauke.