Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel semalam terhadap sebuah rumah di Kota Gaza, 29 Oktober 2025. REUTERS
ISTANBUL - Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan diperkirakan akan mengadakan pertemuan di Istanbul pada hari Senin untuk membahas pengaturan yang akan dibuat sesegera mungkin guna memastikan keamanan dan administrasi Gaza oleh Palestina, kata seorang sumber kementerian luar negeri pada hari Minggu.
Para menteri luar negeri Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Pakistan, dan Indonesia akan bergabung dalam pertemuan tersebut untuk membahas perkembangan gencatan senjata dan situasi kemanusiaan di Gaza, kata sumber kementerian luar negeri Turki.
Sumber tersebut mengatakan Fidan diharapkan untuk "menekankan pentingnya tindakan terkoordinasi oleh negara-negara Muslim agar gencatan senjata dapat berkembang menjadi perdamaian abadi."
Semua negara yang berpartisipasi dalam perundingan Istanbul menghadiri pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump di New York pada bulan September di sela-sela Sidang Umum PBB.
Gencatan senjata Gaza yang dimediasi AS, yang meninggalkan isu-isu pelik seperti perlucutan senjata kelompok militan Palestina Hamas dan tenggat waktu penarikan Israel dari Gaza yang belum terselesaikan, telah diuji oleh kekerasan berkala sejak diberlakukan.
Sumber tersebut mengatakan Fidan akan menyampaikan kepada pertemuan tersebut bahwa Israel "mencari-cari alasan" untuk mengakhiri gencatan senjata dan menekankan perlunya komunitas internasional untuk "mengambil sikap tegas terhadap tindakan provokatif Israel".
Ia juga akan mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza tidak mencukupi dan Israel belum memenuhi kewajibannya dalam hal ini.
Hubungan antara Turki dan Israel mencapai titik terendah selama perang Gaza, dengan Presiden Tayyip Erdogan mengkritik keras serangan Israel di wilayah tersebut.
Turki membantu membujuk Hamas untuk menerima rencana perdamaian Trump dan telah menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam satuan tugas internasional guna memantau implementasi gencatan senjata.
Namun, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan Senin lalu bahwa Israel tidak akan menerima kehadiran angkatan bersenjata Turki di Gaza berdasarkan rencana AS untuk mengakhiri perang.