• Gaya Hidup

Musik saat Kerja, Bikin Fokus atau Buyar?

Vaza Diva | Minggu, 02/11/2025 14:45 WIB
Musik saat Kerja, Bikin Fokus atau Buyar? Ilustrasi - kerja (FOTO: BIGSTOCK)

JAKARTA - Bekerja sambil mendengarkan musik sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Dentuman lagu favorit sering kali membuat suasana kerja terasa lebih santai dan menyenangkan.

Tak heran, banyak yang percaya bahwa musik bisa membantu meningkatkan mood dan produktivitas. Namun, bagi sebagian lainnya, alunan nada justru membuat pikiran buyar dan konsentrasi menurun. Jadi, sebenarnya musik saat bekerja itu membantu atau malah mengganggu?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memperbaiki suasana hati dan menurunkan tingkat stres. Ketika perasaan lebih rileks, otak pun bekerja lebih efisien.

Tapi manfaat itu ternyata tidak berlaku sama untuk semua orang. Efek musik sangat bergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan serta tipe musik yang didengarkan.

Untuk pekerjaan yang bersifat rutin dan mekanis, seperti mengetik data, mengatur dokumen, atau membersihkan file digital, musik bisa menjadi teman yang menyenangkan.

Ritme yang stabil membuat aktivitas terasa lebih ringan dan cepat selesai. Namun, bagi pekerjaan yang memerlukan konsentrasi tinggi dan berpikir mendalam, seperti menulis laporan, menganalisis data, atau merancang strategi, musik dengan lirik bisa menjadi distraksi besar. Kata-kata dalam lagu cenderung bersaing dengan fokus otak terhadap teks dan ide.

Musik instrumental, lo-fi beats, atau suara alam seperti gemericik air dan kicau burung kerap dianggap paling aman. Irama yang lembut dan berulang dapat menenangkan pikiran tanpa mengganggu fokus. Sebaliknya, lagu dengan tempo cepat atau lirik emosional bisa memicu overstimulasi dan membuat perhatian mudah teralihkan.

Menariknya, reaksi terhadap musik juga dipengaruhi oleh kepribadian. Orang dengan sifat ekstrover cenderung lebih menikmati bekerja dengan latar musik karena membutuhkan stimulasi tambahan. Sebaliknya, mereka yang introver biasanya lebih fokus ketika suasana sunyi.

Selain jenis lagu, tingkat volume juga berperan penting. Suara yang terlalu keras dapat melelahkan telinga dan menurunkan konsentrasi. Para ahli menyarankan agar volume musik berada di bawah 70 desibel — cukup terdengar, tapi tidak menutupi suara lingkungan. Jika kamu bekerja di ruang terbuka, gunakan earphone dengan mode ambient agar tetap bisa berinteraksi dengan sekitar.

Pada akhirnya, tidak ada aturan pasti soal bekerja dengan musik. Setiap orang memiliki ritme dan preferensi sendiri. Cobalah bereksperimen — kadang bekerja dalam diam, kadang dengan lagu favorit. Siapa tahu, dari kombinasi keduanya, kamu bisa menemukan formula produktivitas yang paling pas untuk dirimu sendiri.