• News

Serangan Israel Tewaskan Tiga Warga Gaza, Gencatan Senjata Rapuh

Yati Maulana | Sabtu, 01/11/2025 15:05 WIB
Serangan Israel Tewaskan Tiga Warga Gaza, Gencatan Senjata Rapuh Asap mengepul setelah serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 20 Oktober 2025. REUTERS

KAIRO - Militer Israel menyerang Jalur Gaza untuk hari keempat, menewaskan tiga orang, kata otoritas kesehatan Palestina, dalam uji coba lain dari perjanjian gencatan senjata yang rapuh.

Warga melaporkan penembakan dan tembakan Israel di Gaza utara pada hari Jumat, sementara Israel terus membombardir wilayah-wilayah kantong tersebut meskipun menyatakan tetap berkomitmen pada gencatan senjata yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump.

Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Seorang warga Palestina lainnya tewas akibat luka-luka yang diderita akibat penembakan Israel sebelumnya, lapor kantor berita Palestina WAFA.

Gencatan senjata yang ditengahi AS, yang belum menyelesaikan masalah pelik seperti pelucutan senjata Hamas dan tenggat waktu penarikan Israel dari Jalur Gaza, telah diuji oleh pecahnya kekerasan secara berkala sejak diberlakukan tiga minggu lalu.

Antara Selasa dan Rabu, Israel membalas kematian seorang tentara Israel dengan pemboman yang menurut otoritas kesehatan Gaza menewaskan 104 orang.

LEBIH BANYAK JENAZAH DISERAHKAN
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Palang Merah telah menyerahkan 30 jenazah warga Palestina yang tewas di tangan Israel selama perang, sehari setelah Hamas menyerahkan dua jenazah sandera.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Hamas membebaskan semua sandera yang masih hidup di Gaza dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina dan tahanan perang, sementara Israel setuju untuk menarik pasukannya, menghentikan serangan, dan meningkatkan bantuan.

Hamas juga setuju untuk menyerahkan jenazah seluruh 28 sandera yang tewas dengan imbalan 360 militan Palestina yang tewas dalam perang. Setelah pembebasan pada hari Kamis, Hamas telah menyerahkan 17 jenazah, sementara 225 jenazah Palestina sejauh ini telah dikembalikan ke Gaza.

Hamas mengatakan bahwa akan membutuhkan waktu untuk menemukan dan mengambil jenazah semua sandera yang tersisa. Israel menuduh Hamas melanggar gencatan senjata dengan menunda penyerahan jenazah. Konflik selama dua tahun di Gaza telah menewaskan lebih dari 68.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza, dan telah menghancurkan daerah kantong tersebut. Israel melancarkan perang setelah pejuang yang dipimpin Hamas menyerang Israel selatan pada Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan membawa 251 sandera kembali ke Gaza.