• Oase

Makna dan Keutamaan Tafakur dalam Islam

Vaza Diva | Selasa, 28/10/2025 04:04 WIB
Makna dan Keutamaan Tafakur dalam Islam Ilustrasi - tafakur berasal dari kata fakara (فَكَرَ) yang berarti berpikir, merenung, dan menelaah sesuatu dengan mendalam (Foto: mayapadahospital.com)

JAKARTA - Tafakur berasal dari kata fakara (فَكَرَ) yang berarti berpikir, merenung, dan menelaah sesuatu dengan mendalam.

Dalam pandangan Islam, tafakur tidak hanya sekadar berpikir rasional, tetapi merupakan kegiatan hati dan akal untuk merenungi ciptaan Allah SWT, nikmat-nikmat-Nya, serta kebesaran-Nya, agar lahir rasa iman dan ketundukan yang lebih kuat kepada-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 190–191:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ، الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.’”
(QS. Ali Imran [3]: 190–191)

Ayat ini menunjukkan bahwa tafakur adalah jalan untuk mengenal kebesaran Allah SWT dan menyadari bahwa seluruh ciptaan-Nya penuh hikmah.

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya tafakur dalam kehidupan seorang mukmin. Dalam sebuah hadis disebutkan:

تَفَكُّرُ سَاعَةٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سَنَةٍ

“Berpikir sesaat lebih baik daripada ibadah selama setahun.” (HR. Ibnu Hibban)

Hadis ini menggambarkan betapa besarnya nilai tafakur di sisi Allah. Renungan yang mendalam tentang kehidupan, alam semesta, dan tanda-tanda kekuasaan-Nya dapat membangkitkan kesadaran spiritual yang tidak bisa diperoleh hanya dengan ibadah fisik tanpa pemahaman.

Dengan melakukan tafakur, seorang muslim akan mengenal dirinya dan Tuhannya lebih dekat. Ia menyadari betapa lemahnya manusia di hadapan kebesaran Allah SWT, sehingga tumbuh rasa rendah hati, kesabaran, dan syukur dalam dirinya.

Allah SWT juga berfirman dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 20–21:

وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ، وَفِي أَنفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 20–21)

Ayat ini mengingatkan bahwa setiap fenomena alam dan keberadaan diri manusia adalah cermin dari keagungan Allah SWT. Tafakur mengajarkan kita untuk tidak lalai, agar senantiasa mengambil pelajaran dari setiap ciptaan-Nya dan menjadikannya jalan menuju keimanan yang lebih dalam.