Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana (Foto: DPR RI)
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menghendaki pengajaran bahasa Portugis di sekolah-sekolah.
Menurut dia, pengajaran bahasa Portugis mesti dipertimbangkan kembali karena bahasa Portugis bukan bahasa yang familiar di pergaulan internasional, meski menurut dia pernyataan Prabowo hanya `menghibur` Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva saat menggelar pertemuan di Istana Negara, Jakarta.
"Bahasa Portugis itu bukan bahasa pergaulan internasional. Bukan pula bahasa pengetahuan umum digunakan di kalangan akademik. Mungkin Presiden sedang meng-entertain Presiden Lula sebagai bagian dari diplomasi," kata Bonnie dalam keterangannya, dikutip di Jakarta, Sabtu (26/10/2025).
Untuk itu, Bonnie menilai bahwa pembelajaran bahasa Portugis akan memberatkan para siswa. Begitu pula dengan para guru yang mesti mahir berbahasa Portugis apabila mata pelajaran ini diwajibkan.
Kecuali, kata Bonnie, para siswa dibebaskan untuk memilih atau tidak memilih pelajaran bahasa Portugis seperti halnya ekstrakurikuler atau pelajaran tambahan.
"Kalaupun dipelajari di Sekolah, apalagi wajib, malah jadi beban siswa begitu pula pendidik karena pasti perlu pengajar bahasa Portugis. Lain halnya kalau jadi mata pelajaran pilihan tak wajib. Siswa boleh memilih ikut atau tidak pelajarannya," ujar dia.
Di sisi lain, Bonnie mempertanyakan mengenai staf pengajar atau guru yang akan mengajarkan bahasa Portugis kepada para siswa. Dengan pelajaran tambahan, tentunya akan ada anggaran tambahan untuk mendukungnya.
"Namun lagi-lagi pertanyaannya siapa yang akan mengajar? Gurunya dari mana? Apakah juga siap dengan anggarannya?” kata dia.
Daripada mengajarkan bahasa Portugis, Bonnie menyarankan agar sekolah lebih memaksimalkan pengajaran bahsa Inggris atau bahasa Mandarin karena merupakan bahasa wajib sekaligus bahasa internasional.
"Lebih baik maksimalkan mutu pengajaran bahasa Inggris. Atau kalau mau ada tambahan pelajaran bahasa, bahasa Mandarin jauh lebih strategis untuk diajarkan," ujar Bonnie.