Ilustrasi - Sholat Maghrib (Foto: Kompasiana)
JAKARTA - Setelah menunaikan sholat Maghrib, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan ibadah dengan berdzikir dan berdoa.
Dzikir setelah sholat tidak hanya sebagai pelengkap ibadah, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menenangkan hati, dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan.
Bacaan dzikir yang paling utama setelah sholat Maghrib dimulai dengan membaca istighfar sebanyak tiga kali. Ucapan istighfar yang biasa dibaca adalah:
أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullaahal-‘Azhiim, alladzii laa ilaaha illaa huw, al-hayyul qoyyuum, wa atuubu ilaih.
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan aku bertobat kepada-Nya.”
Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca kalimat tahlil:
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Selain tahlil, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk memperbanyak doa perlindungan dari api neraka dengan membaca:
اللّٰهُمَّ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ
Allahumma ajirnii minan-naar.
Artinya: “Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka.”
Selanjutnya, umat Islam dianjurkan membaca dzikir tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali, yaitu:
سُبْحَانَ اللّٰهِ (Subhaanallaah – “Maha Suci Allah”),
الْحَمْدُ لِلّٰهِ (Alhamdulillaah – “Segala puji bagi Allah”),
اللّٰهُ أَكْبَرُ (Allahu Akbar – “Allah Maha Besar”).
Rangkaian dzikir ini kemudian ditutup dengan doa syukur:
يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii li jalaali wajhika wa li ‘azhiimi sulthaanik.
Artinya: “Wahai Tuhan kami, segala puji hanya bagi-Mu sebagaimana layak bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu.”
Waktu setelah Maghrib merupakan salah satu waktu yang istimewa untuk berdzikir dan berdoa. Pada saat itulah suasana hati biasanya lebih tenang setelah aktivitas siang hari, dan menjadi momen tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sebelum datangnya malam. Dzikir ini juga menjadi wujud syukur atas nikmat hari yang telah berlalu sekaligus permohonan perlindungan untuk hari berikutnya.
Dengan melaksanakan dzikir setelah sholat Maghrib secara rutin, hati menjadi lebih tenteram dan pikiran terasa ringan. Rasulullah SAW mencontohkan amalan ini bukan hanya sebagai rutinitas, tetapi juga sebagai bentuk penguatan spiritual agar umat Islam senantiasa mengingat Allah dalam setiap waktu.