Ilustrasi - beberapa agama yang memiliki konsep sama dengan Islam, apa saja? (Foto: Pexels/Engin Akyurt)
JAKARTA - Islam dikenal sebagai agama tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan yang layak disembah, Allah SWT.
Konsep ini menjadi dasar seluruh ajaran Islam, sebagaimana termaktub dalam kalimat Lā ilāha illallāh (Tiada Tuhan selain Allah). Namun, keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa bukan hanya dimiliki oleh Islam saja.
Sejumlah agama besar di dunia juga memiliki konsep ketuhanan tunggal yang secara prinsip mirip dengan ajaran tauhid.
Dalam ajaran Islam, konsep ketuhanan yang esa ditegaskan dalam Surah Al-Ikhlas ayat 1–4:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Katakanlah (Muhammad): Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.” (QS. Al-Ikhlas: 1–4)
Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT adalah Tuhan tunggal, tidak bersekutu, tidak memiliki anak atau bentuk fisik, dan menjadi sumber seluruh kehidupan. Prinsip inilah yang disebut tauhid, dan menjadi pembeda utama Islam dari agama-agama politeistik yang menyembah banyak dewa.
Meski begitu, beberapa agama besar di dunia juga memiliki ajaran monoteisme, yakni keyakinan akan satu Tuhan. Di antaranya adalah Yahudi dan Kristen, yang sama-sama termasuk dalam rumpun Abrahamic religions atau agama samawi — agama yang bersumber dari nabi-nabi keturunan Nabi Ibrahim عليه السلام.
Dalam ajaran Yahudi, Tuhan disebut dengan nama Yahweh atau Elohim, yang diyakini sebagai satu-satunya pencipta alam semesta. Prinsip ketuhanan tunggal ini tertuang dalam kitab Taurat, tepatnya dalam Ulangan 6:4 yang berbunyi: “Dengarlah, hai Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa.”
Sementara itu, agama Kristen juga mengakui keberadaan satu Tuhan, sebagaimana tertulis dalam Markus 12:29: “Yang terutama ialah: Dengarlah, hai Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.”
Namun, perbedaan muncul dalam pemahaman teologisnya. Kristen mengenal konsep Trinitas — Tuhan dalam tiga pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus — yang menjadi pembeda utama dengan tauhid murni dalam Islam.
Selain kedua agama samawi tersebut, agama Hindu dalam beberapa aliran filsafatnya juga mengenal konsep ketuhanan tunggal. Misalnya dalam ajaran Advaita Vedanta, terdapat keyakinan bahwa seluruh bentuk kehidupan berasal dari satu realitas tertinggi yang disebut Brahman. Meskipun dalam praktik keagamaannya dikenal banyak dewa, namun semua dewa dianggap sebagai manifestasi dari satu kekuatan ilahi yang sama.
Para ahli perbandingan agama menilai bahwa kesamaan konsep ketuhanan tunggal menunjukkan adanya akar kepercayaan universal tentang keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam konteks Indonesia, nilai ini sejalan dengan sila pertama Pancasila, “Ketuhanan Yang Maha Esa,” yang merepresentasikan kesadaran spiritual bahwa segala agama berakar pada pengakuan terhadap satu kekuasaan tertinggi.
Namun, Islam menegaskan bahwa tauhid bukan hanya pengakuan intelektual tentang satu Tuhan, tetapi juga bentuk totalitas penghambaan dan kepatuhan hanya kepada Allah SWT. Itulah sebabnya, dalam Islam, tidak ada perantara dalam beribadah — manusia berhubungan langsung dengan Tuhannya melalui doa, ibadah, dan ketaatan.
Dengan demikian, meski beberapa agama memiliki konsep serupa tentang ketuhanan yang satu, Islam menjadi agama yang menegakkan tauhid secara sempurna tanpa kompromi terhadap bentuk penyekutuan apa pun. Tauhid inilah yang menjadi pondasi seluruh ajaran Islam dan pembeda utamanya dari keyakinan lain.