• News

Bahas Bantuan Militer, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Bertemu Pemimpin Eropa di London

Tri Umardini | Sabtu, 25/10/2025 02:02 WIB
Bahas Bantuan Militer, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Bertemu Pemimpin Eropa di London Blok apartemen di Krasnogorsk, wilayah Moskow, rusak setelah pesawat nirawak Ukraina menabraknya. (FOTO: AFP)

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan bertemu dengan para pemimpin Eropa di Inggris untuk membicarakan bantuan militer guna mencegah agresi Rusia di masa mendatang jika gencatan senjata menghentikan perang yang kini memasuki tahun keempat.

Volodymyr Zelenskyy dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer diperkirakan bergabung di Kantor Luar Negeri di London pada hari Jumat (24/10/2025) oleh Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dan Perdana Menteri Belanda Dick Schoof.

Sekitar 20 pemimpin lainnya bergabung melalui tautan video pada pertemuan “Koalisi yang Bersedia”, sebuah kelompok negara yang telah menjanjikan dukungan yang lebih kuat untuk Ukraina.

Pertemuan tersebut juga bertujuan untuk mencari cara membantu melindungi jaringan listrik Ukraina dari serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia yang hampir setiap hari saat musim dingin yang berat mendekat, meningkatkan pertahanan udara Ukraina dan memasok Kyiv dengan rudal jarak jauh yang dapat menyerang jauh ke dalam Rusia.

Rusia telah mengintensifkan pemboman besar-besarannya di Ukraina, menargetkan wilayah sipil serta infrastruktur energi sebelum musim dingin.

Pemadaman listrik bergilir telah diberlakukan di seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir, termasuk di Kyiv, seiring negara tersebut membatasi pasokan listrik.

Presiden Rusia Vladimir Putin sejauh ini menolak upaya untuk merundingkan penyelesaian damai dengan Volodymyr Zelenskyy dan berpendapat bahwa invasi besar-besaran Rusia ke tetangganya yang lebih kecil adalah sah.

Pembicaraan hari Jumat (24/10/2025) bertujuan untuk meningkatkan tekanan pada Putin, menambah momentum pada tindakan dalam beberapa hari terakhir yang mencakup putaran baru sanksi dari Amerika Serikat dan Eropa yang semakin frustrasi yang menargetkan pendapatan ekspor minyak dan gas penting Rusia.

Keir Starmer mengkritik sikap tegas Vladimir Putin sebelum pertemuan hari Jumat.

"Berkali-kali kami menawarkan Putin kesempatan untuk mengakhiri invasi yang tidak perlu, menghentikan pembunuhan, dan menarik pasukannya, tetapi ia berulang kali menolak usulan tersebut dan segala kemungkinan perdamaian," ujar Perdana Menteri Inggris.

Perang tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda
Kesepakatan damai apa pun saat ini tampaknya merupakan kemungkinan yang jauh.

Sebuah pesawat tak berawak Ukraina jatuh ke sebuah blok apartemen di pinggiran kota Moskow pada hari Jumat, melukai seorang anak laki-laki dan empat orang lainnya, kata para pejabat.

Meskipun serangan semacam itu umum terjadi di kota-kota besar Ukraina, termasuk Kyiv, serangan ini jarang terjadi di dekat ibu kota Rusia.

Serangan tersebut menghantam lantai 14 sebuah gedung hunian di Krasnogorsk, di tepi barat Moskow, ungkap Gubernur Wilayah Moskow, Andrey Vorobyov, melalui Telegram.

Serangan itu terjadi setelah kedua negara saling melancarkan serangan udara pada malam berikutnya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukannya menembak jatuh 111 pesawat nirawak Ukraina di beberapa wilayah dalam semalam, dan puing-puingnya menyebabkan kerusakan pada rumah dan infrastruktur.

Angkatan Udara Ukraina mengatakan Moskow meluncurkan 128 pesawat nirawak pada malam itu.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pasukannya telah menguasai tiga desa lagi di Ukraina timur.

Kantor berita Rusia mengutip kementerian yang menyatakan bahwa pasukan Rusia telah merebut Bolohivka di wilayah Kharkiv, Promin di wilayah Donetsk, dan Zlagoda di wilayah Dnipropetrovsk.

Sebelumnya, kementerian juga mengatakan pasukannya telah merebut pemukiman Dronivka di Donetsk. (*)