PARIS - Museum Louvre di Paris dibuka kembali pada hari Rabu, tiga hari setelah pencuri membawa kabur perhiasan bersejarah senilai sekitar 88 juta euro ($102 juta) dalam perampokan spektakuler yang telah menimbulkan pertanyaan mendesak mengenai celah keamanan di museum tersebut.

Pengunjung mengantre untuk masuk melalui piramida kaca Louvre untuk pertama kalinya sejak perampokan brutal hari Minggu, di mana penyerang berkerudung menerobos jendela lantai dua menggunakan lift barang curian sebelum membawa kabur perhiasan dari koleksi kerajaan.

Rabu nanti, direktur museum akan hadir di hadapan Senat Prancis untuk menjawab pertanyaan para anggota parlemen.
Galerie d`Apollon, aula berhias emas yang dirampok, masih ditutup.

Di tengah meningkatnya rasa frustrasi di Prancis karena tidak ada pejabat senior yang bertanggung jawab, Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez mengatakan jelas ada kegagalan keamanan dan Menteri Kebudayaan Rachida Dati telah meluncurkan penyelidikan administratif.

"Terjadi perampokan di Louvre, beberapa permata paling berharga di Prancis dicuri. Jadi jelas ini sebuah kegagalan, tidak ada lagi yang bisa saya katakan," kata Nunez kepada radio Europe 1.

Namun ia menambahkan bahwa "sistem alarm bekerja dengan sempurna, segera setelah jendela dibobol, sistem tersebut aktif. Polisi diberitahu, dan dalam waktu tiga menit mereka tiba di tempat kejadian. Seluruh sistem berfungsi, tidak ada yang gagal, tetapi apa yang terjadi telah terjadi." Ia menolak berkomentar mengenai perburuan yang dilakukan polisi, namun mengatakan ia yakin para pelaku akan ditemukan.

Dati dikecam setelah mengatakan di parlemen pada hari Selasa bahwa tidak ada celah keamanan.

DIREKTUR MUSEUM AKAN DIDENGAR DI SENAT
Direktur Louvre, Laurence des Cars, akan diperiksa oleh para senator pada hari Rabu nanti. Des Cars memperingatkan pada bulan Januari bahwa bangunan berusia berabad-abad itu berada dalam kondisi yang memprihatinkan.

Presiden Emmanuel Macron telah mengumumkan renovasi Louvre selama enam tahun, yang akan mencakup dana untuk peningkatan keamanan. Ketika ditanya di radio RTL apakah pemotongan anggaran negara telah menyebabkan celah keamanan di museum-museum Prancis, kepala kantor audit nasional Prancis, Pierre Moscovici, mengatakan hal itu tidak terjadi pada Louvre.

"Museum ini kaya akan sumber daya, ada sponsor, sungguh, Louvre bukannya tanpa sumber daya."

Dibangun pada akhir abad ke-12, Istana Louvre dulunya merupakan kediaman resmi raja-raja Prancis, hingga Louis XIV meninggalkannya dan beralih ke Versailles. Istana ini diubah menjadi museum untuk koleksi seni kerajaan pada tahun 1793, empat tahun setelah Revolusi Prancis.

Sekarang, museum ini menjadi museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, dengan 8,7 juta pengunjung, membuka tab baru tahun lalu. Museum ini menyimpan lukisan Mona Lisa, lukisan paling terkenal di dunia, dan patung Venus de Milo, serta banyak maestro tua.