• News

PM Peru Minta Kongres Beri Wewenang 90 Hari untuk Atasi Masalah Keamanan

Yati Maulana | Kamis, 23/10/2025 23:05 WIB
PM Peru Minta Kongres Beri Wewenang 90 Hari untuk Atasi Masalah Keamanan Anggota militer dan polisi berkumpul, setelah Presiden Peru Jose Jeri mengumumkan keadaan darurat 30 hari untuk memerangi meningkatnya kejahatan, di Lima, Peru, 22 Oktober 2025. REUTERS

LIMA - Perdana Menteri Peru Ernesto Pada hari Rabu, Alvarez meminta Kongres untuk memberikan pemerintah 90 hari kekuasaan legislatif untuk mengesahkan undang-undang yang bertujuan mengatasi masalah keamanan.

Alvarez menyampaikan permintaan tersebut dalam presentasi di hadapan Kongres yang menguraikan rencana pemerintahan Presiden Jose Jeri, yang dilantik awal bulan ini setelah penggulingan mantan Presiden Dina Boluarte.

"Pemerintah memandang keamanan sebagai masalah negara," ujarnya di hadapan Kongres.

"Mandat politik dan moral pemerintah ini adalah untuk memulihkan otoritas negara dalam waktu singkat ini, memulihkan ketertiban di jalanan, dan memastikan bahwa hukum kembali menjadi perwujudan keadilan, bukan rasa takut," ujarnya.

Dalam sidang pleno, pemerintahan Jeri memperoleh mosi kepercayaan, dengan 79 suara mendukung dan lima suara menentang, sebuah pemungutan suara yang secara tradisional diadakan pada awal pembentukan kabinet baru. Pada hari Selasa, pemerintah baru mengumumkan keadaan darurat selama 30 hari di ibu kota, Lima, dan provinsi tetangga, Callao, untuk memerangi meningkatnya kejahatan.

Peru telah mengalami ketidakstabilan politik yang berkelanjutan, dengan tujuh presiden sejak 2018. Perubahan pemerintahan ini terjadi enam bulan menjelang pemilihan presiden dan kongres yang dijadwalkan pada 12 April.

Mengenai langkah-langkah keamanan, Alvarez mengatakan kontrol penjara akan diperketat setelah polisi melaporkan panggilan pemerasan yang berasal dari dalam, dengan anggota geng berkoordinasi dengan mereka yang berada di luar.

Pemerintah juga akan membekukan rekening bank yang terkait dengan penjahat. "Ini akan menyerang rantai logistik," tambahnya.

Alvarez menegaskan kembali tujuan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 3,2% pada tahun 2026, yang diharapkan akan meningkatkan investasi di sektor pertambangan utama. Ekspor diproyeksikan mencapai rekor $83 miliar tahun ini, naik 11% dari tahun 2024.