JAKARTA - Air merupakan elemen terpenting dalam kehidupan manusia. Sekitar 60 hingga 70 persen tubuh manusia terdiri dari air, dan setiap organ bergantung pada cairan ini agar dapat berfungsi dengan baik. Tanpa cukup air, metabolisme tubuh terganggu, konsentrasi menurun, bahkan bisa menyebabkan dehidrasi serius.
Namun, banyak orang masih belum tahu berapa sebenarnya jumlah air minimal yang harus dikonsumsi dalam sehari. Sebagian hanya berpatokan pada anjuran umum “delapan gelas per hari”, tanpa memahami kebutuhan tubuh yang sesungguhnya bisa berbeda tergantung usia, aktivitas, dan kondisi lingkungan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sama-sama menegaskan bahwa kebutuhan air tidak bisa diseragamkan. Meski begitu, keduanya memberikan standar konsumsi air harian yang bisa dijadikan panduan bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal.
Berapa Banyak Air yang Dibutuhkan Tubuh Manusia?
Menurut panduan Kemenkes RI tahun 2023, rata-rata kebutuhan cairan untuk orang dewasa berkisar antara 2 hingga 2,5 liter per hari, atau setara dengan 8 sampai 10 gelas air mineral. Jumlah ini dianggap cukup untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang melalui keringat, urin, pernapasan, dan metabolisme.
Sementara itu, WHO dalam laporannya menyebutkan bahwa kebutuhan air ideal adalah sekitar 30–35 mililiter per kilogram berat badan per hari. Artinya, seseorang dengan berat badan 60 kilogram sebaiknya minum minimal 1,8 hingga 2,1 liter air setiap hari.
Kebutuhan ini dapat meningkat jika seseorang tinggal di daerah beriklim panas, sering beraktivitas fisik, atau sedang sakit. Dalam kondisi tersebut, tubuh kehilangan cairan lebih cepat, sehingga diperlukan asupan tambahan agar tidak terjadi dehidrasi.
Mengapa Asupan Air Sangat Penting?
Air berperan besar dalam menjaga fungsi organ vital, seperti ginjal, otak, jantung, dan kulit. Cairan tubuh membantu mengangkut nutrisi ke sel-sel, melarutkan vitamin dan mineral, serta mengeluarkan racun melalui urin dan keringat.
Kekurangan air (dehidrasi) dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, kulit kering, hingga gangguan konsentrasi. Jika berlangsung lama, dehidrasi kronis dapat meningkatkan risiko batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan penurunan fungsi ginjal.
Sebaliknya, menjaga keseimbangan cairan tubuh membantu meningkatkan daya fokus, memperlancar pencernaan, menjaga elastisitas kulit, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.