JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menilai program Revitalisasi Satuan Pendidikan layak untuk dilanjutkan dan ditambah kuota sekolah penerima manfaatnya.
Penilaian itu disampaikan Lalu Hadrian Irfani usai meninjau SMA Negeri 8 Mataram, NTB, bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti dan Gubenur Provinsi NTB, Lalu Muhamad Iqbal, di Mataram, (21/10).
“Program Revitalisasi Satuan Pendidikan sangat diperlukan untuk sejumlah sekolah di Provinsi NTB. Tentunya Komisi X DPR RI berkomitmen dan bersinergi dengan Kemendikdasmen bersama-sama mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” ujar Lalu Hadrian Irfani dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu (22/10).“Dengan capaian Revitalisasi Satuan Pendidikan yang menembus lebih dari 16 ribu satuan pendidikan di tahun 2025, program tersebut layak untuk dipertahankan dan ditambah untuk para penerima manfaat program di tahun mendatang,” imbuh politisi PKB ini.
Pada kesempatan yang sama, Mendikdasmen mengatakan, Revitalisasi Satuan Pendidikan merupakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dari Presiden Prabowo Subianto.
Untuk itu, Mendikdasmen mendorong kepada pemerintah daerah dan sekolah agar mengawasi dengan baik pembangunan gedung ini agar dapat selesai tepat waktu dan memperhatikan aspek keselamatan peserta didik. Dan juga dapat merawat dengan baik fasilitas gedung sekolah supaya terus berdiri kokoh dalam waktu yang lama.
Menanggapi pernyataan tersebut, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang telah membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan infrastruktur pendidikan melalui program Revitalisasi Satuan Pendidikan.
Ia menyebut, Provinsi NTB memiliki letak geografis yang sangat luas dan beragam, sehingga dari luas daerah tersebut masih banyak gedung-gedung sekolah yang membutuhkan perhatian khusus untuk direnovasi.
Lebih lanjut, ia juga menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi NTB telah menjadikan bidang pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan daerah dan berkomitmen mencetak sumber daya manusia yang unggul. Ia berharap kolaborasi dan sinergi Pemerintah Provinsi NTB dengan Kemendikdasmen dapat terjalin dengan baik agar program prioritas bidang pendidikan dalam terlaksana secara merata di NTB.
“Sampai akhir tahun 2025 kami bersama seluruh pemerintah kabupaten/kota NTB akan berfokus pada pemutakhiran Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Dengan begitu, kami akan memberikan data yang akurat dan kembali mengusulkan sejumlah sekolah yang masuk dalam ketegori darurat renovasi,” ujarnya.
Sebagai penerima manfaat program, Kepala SMA Negeri 8 Kota Mataram, Sunoto, mengatakan bahwa sekolahnya mendapatkan bantuan renovasi dengan total anggaran lebih dari Rp1,4 miliar untuk 4 ruang kelas baru. Ia menyebut pekerjaan fisik telah dikerjakan dengan skema swakelola sejak dimulai pada Agustus 2025 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.
“Sampai dengan Oktober 2025 progres revitalisasi di sekolah kami telah mencapai 53 persen. Kami sangat bersyukur menjadi salah satu penerima manfaat program ini dan bertekad meningkatkan kualitas pembelajaran dengan fasilitas baru yang nanti tersedia,” terang Sunoto.
Senada dengan hal tersebut, salah satu murid SMA Negeri 8 Kota Mataram, Ni Luh Aicwarya Dewi, turut bersyukur sekolahnya direvitalisasi dengan dibangun sejumlah ruang kelas baru. Menurutnya, renovasi sekolah ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap perbaikan infrastruktur pendidikan, khususnya di Kota Mataram.
“Sebagai putri daerah asal Mataram saya turut bangga sekolah saya akan memiliki ruang kelas baru karena sekolah ini merupakan aset berharga murid sekolah kami ke depannya dan penyemangat dalam kegiatan pembelajaran,” tutup Ni Luh.