WARSAWA - Polandia dan Rumania menahan delapan orang yang diduga merencanakan sabotase atas nama Rusia, kata pihak berwenang di Warsawa pada hari Selasa. Terdapat tiga penangkapan terkait dugaan rencana baru untuk mengirim paket peledak, kali ini ke Ukraina.
Para pejabat Eropa sebelumnya menyalahkan Rusia atas peledakan paket yang dibawa oleh DHL dan DPD di Eropa pada tahun 2024, yang menurut badan keamanan merupakan bagian dari uji coba rencana Rusia untuk memicu ledakan pada penerbangan kargo ke Amerika Serikat. Rusia membantah memiliki rencana semacam itu.
Polandia mengatakan telah menjadi sasaran taktik seperti pembakaran dan serangan siber dalam "perang hibrida" yang dilancarkan Rusia untuk mengacaukan negara-negara yang mendukung Kyiv dalam perang Rusia di Ukraina. Moskow membantah tuduhan tersebut.
"Informasi awal menunjukkan bahwa mereka menciptakan semacam rute untuk mengirim bahan peledak melalui Polandia dan Rumania ke Ukraina," ujar Jacek Dobrzynski, juru bicara Koordinator Layanan Khusus Polandia, kepada para wartawan. "Salah satu dari mereka, seorang warga Ukraina berusia 21 tahun, ditahan di sini, di Polandia, dekat Warsawa. Rekan-rekannya, yang sedang dalam perjalanan ke Rumania, ditahan oleh dinas khusus Rumania di Bukares."
Kejaksaan Nasional Polandia mengatakan bahwa pengiriman tersebut diduga akan terbakar atau meledak secara spontan selama pengangkutan, dan bahwa tujuan dari tindakan yang direncanakan tersebut adalah untuk mengintimidasi penduduk dan mengganggu stabilitas negara-negara Uni Eropa yang mendukung Ukraina.
Unit penuntutan anti-kejahatan terorganisir Rumania, DIICOT, mengonfirmasi bahwa pada 16 Oktober, dua warga negara Ukraina ditahan karena dicurigai melakukan percobaan sabotase.
Jaksa DIICOT mengatakan bahwa pada 15 Oktober, kedua tersangka meninggalkan dua paket berisi perangkat rakitan di sebuah perusahaan pengiriman internasional dengan tujuan menghancurkan gedung tersebut dengan api.
"Perangkat-perangkat tersebut dibongkar oleh spesialis. Mereka (tersangka) saat ini ditahan selama 30 hari," kata jaksa DIICOT dalam sebuah pernyataan. Badan intelijen Rumania, SRI, mengatakan pihak berwenang "telah mencegah aksi sabotase baru di wilayah nasional oleh dua warga negara Ukraina di bawah koordinasi langsung beberapa perwakilan dinas rahasia Rusia, dengan tujuan menghancurkan kantor perusahaan NOVA POST di Bucharest dengan tembakan".
Dobrzynski juga mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, Badan Keamanan Dalam Negeri telah menahan total 55 orang yang bertindak merugikan Polandia dan atas nama intelijen Rusia.