• Gaya Hidup

Tips Guru untuk Mencegah Perundungan di Sekolah

M. Habib Saifullah | Selasa, 21/10/2025 10:17 WIB
Tips Guru untuk Mencegah Perundungan di Sekolah Stop Bullying (FOTO: ALAMYSTOCK)

JAKARTA - Fenomena perundungan atau bullying di sekolah masih menjadi masalah serius yang mengancam rasa aman dan kenyamanan peserta didik.

Tidak sedikit kasus perundungan yang berdampak panjang terhadap psikologis korban, bahkan hingga menurunkan prestasi akademik.

Dalam konteks inilah, peran guru menjadi sangat krusial sebagai pengawas, pendidik, sekaligus teladan moral bagi siswa.

Guru bukan hanya bertanggung jawab mengajar, tetapi juga membangun iklim sekolah yang positif dan bebas kekerasan.

Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, sekolah dapat menjadi ruang tumbuh yang aman dan suportif bagi setiap anak.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini tips bagi guru untuk mencegah perundungan di sekolah:

1. Membangun Hubungan Positif dengan Siswa

Guru perlu menumbuhkan komunikasi terbuka dengan murid. Sikap empati dan pendekatan personal akan membuat siswa merasa aman untuk berbagi jika mereka mengalami tekanan atau perundungan.

Hubungan yang hangat juga memudahkan guru mendeteksi perubahan perilaku yang bisa menjadi tanda adanya masalah.

2. Menanamkan Pendidikan Karakter dan Empati

Integrasikan nilai empati, toleransi, dan tanggung jawab sosial dalam pembelajaran. Misalnya melalui diskusi kelas, permainan peran (role play), atau proyek sosial yang menumbuhkan rasa peduli terhadap teman.

Pendidikan karakter bukan sekadar teori, tetapi harus dihidupkan lewat contoh nyata guru di keseharian.

3. Mengawasi Interaksi di Lingkungan Sekolah

Area seperti kantin, lapangan, dan media sosial sekolah sering kali menjadi tempat munculnya perundungan. Guru dan staf sekolah perlu meningkatkan pengawasan dan membuat aturan tegas terhadap perilaku agresif.

Penerapan sistem early warning atau pelaporan anonim juga bisa membantu mendeteksi potensi kasus sejak dini.

4. Melibatkan Orang Tua dan Komite Sekolah

Pencegahan bullying tidak bisa dilakukan hanya di dalam ruang kelas. Sekolah perlu menjalin komunikasi intens dengan orang tua dan komite sekolah.

Melalui pertemuan rutin atau seminar, guru dapat menyamakan persepsi tentang pentingnya pengawasan dan penanaman nilai anti-kekerasan di rumah.

5. Menjadi Teladan dalam Perilaku

Guru adalah model moral bagi siswa. Cara berbicara, menyelesaikan konflik, hingga memperlakukan siswa menjadi contoh langsung yang ditiru anak-anak. Guru yang konsisten menunjukkan sikap adil, sabar, dan menghargai perbedaan secara tidak langsung mengajarkan bagaimana menghormati orang lain.

6. Memberikan Sanksi Edukatif, Bukan Hanya Hukuman

Jika kasus perundungan terjadi, sanksi yang diberikan harus bersifat mendidik. Fokusnya bukan sekadar menghukum pelaku, melainkan membantu mereka memahami dampak dari tindakannya. Misalnya, dengan kegiatan refleksi, bimbingan konselor, atau kerja sosial di sekolah.