• News

Pencuri Bersenjata Gergaji Mesin Berhasil Bawa Perhiasan Jutaan Dolar dari Museum Louvre

Tri Umardini | Senin, 20/10/2025 07:35 WIB
Pencuri Bersenjata Gergaji Mesin Berhasil Bawa Perhiasan Jutaan Dolar dari Museum Louvre Pencuri Bersenjata Gergaji Mesin Berhasil Bawa Perhiasan Jutaan Dolar dari Museum Louvre. (FOTO: AFP)

JAKARTA - Museum Louvre ditutup setelah perampokan perhiasan selama 7 menit.

Pada Minggu, 19 Oktober 2025, pencuri membobol museum terkenal di Paris, Prancis, dan membawa kabur perhiasan senilai jutaan dolar yang dipajang, juru bicara Louvre mengonfirmasi dalam pernyataan seperti dikutip dari People.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 9.30 waktu setempat, dengan beberapa orang memaksa masuk melalui jendela di Galerie d`Apollon (Galeri Apollo), yang telah membuka pintunya untuk umum.

"Mereka mencuri perhiasan dari etalase di dalam museum dan melarikan diri dengan sepeda motor," demikian bunyi pernyataan tersebut.

"Penyelidikan telah dimulai, dan daftar detail barang curian sedang disusun.

"Di luar nilai pasarnya, barang-barang ini memiliki warisan dan nilai sejarah yang tak ternilai. Menteri Kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri berada di lokasi bersama manajemen museum," lanjut pernyataan tersebut.

Petugas polisi Prancis berdiri di samping lift furnitur yang digunakan perampok untuk memasuki Museum Louvre, di Quai Francois Mitterrand, Paris, pada 19 Oktober 2025.

Para perampok membobol Museum Louvre dan melarikan diri dengan membawa perhiasan pada pagi hari tanggal 19 Oktober 2025, menurut seorang sumber yang dekat dengan kasus tersebut, seraya menambahkan bahwa nilainya masih dievaluasi.

Seorang sumber kepolisian mengatakan sejumlah pencuri yang tidak diketahui jumlahnya tiba dengan skuter yang dipersenjatai gergaji mesin kecil dan menggunakan lift barang untuk mencapai ruangan yang mereka incar.

Manajemen museum memutuskan untuk menutup objek wisata tersebut setelah insiden tersebut sebagai tindakan keamanan dan untuk "melestarikan bukti" di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung.

"Semua tindakan yang mungkin sedang diambil untuk mendapatkan kembali barang-barang yang dicuri," demikian simpulan pernyataan Museum Louvre.

Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati mengungkapkan dalam sebuah pernyataan di X bahwa tidak ada korban luka di antara masyarakat, staf Museum Louvre, atau petugas penegak hukum yang dilaporkan setelah perampokan tersebut.

"Saya ada di lokasi bersama tim museum dan polisi. Investigasi sedang berlangsung," kata Dati.

Para pencuri diduga memasuki gedung sambil membawa gergaji mesin kecil dan gerinda sudut untuk mencapai ruangan yang mereka incar, lapor France 24.

Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nuñez mengatakan kepada media tersebut bahwa perampokan tersebut berlangsung sekitar tujuh menit.

Diyakini ada empat orang yang terlibat dalam pencurian tersebut, menurut media Prancis Le Parisien. Dua di antaranya mengenakan rompi kuning yang menyamar sebagai pekerja museum, sementara dua lainnya mengendarai skuter.

Sembilan perhiasan dari koleksi Napoleon dan Permaisuri Marie-Louise dan Eugenie dicuri, lapor Le Parisien.

Menteri Kebudayaan Dati mengonfirmasi pada Minggu malam bahwa sebuah perhiasan "ditemukan di dekat museum," menurut Le Figaro. Total dua perhiasan telah ditemukan kembali, menurut Le Parisien.

Galeri Apollo menyimpan permata tertua dan paling berharga di Prancis. Permata Mahkota Prancis dipamerkan, bersama berlian-berlian bersejarah — Regent, Sancy, dan Hortensia — milik istri kedua Napoleon, Permaisuri Marie Louise, menurut situs web museum.

Setelah pencurian pada hari Minggu, Museum Louvre mengumumkan di X bahwa museum tersebut "akan tetap ditutup hari ini karena alasan yang luar biasa."

Polisi dan tim forensik terlihat memasuki Museum Louvre setelah perampokan. Tentara bersenjata senapan otomatis juga terlihat berpatroli di lokasi kejadian, lapor AFP.

Kejaksaan Paris menyebut perampokan itu sebagai "pencurian terorganisasi." Mereka telah membuka penyelidikan atas perampokan tersebut, menurut Le Parisien. (*)