• Gaya Hidup

Tubuh Mudah Ngantuk? Bisa Jadi Kelebihan Karbohidrat

M. Habib Saifullah | Senin, 20/10/2025 05:05 WIB
Tubuh Mudah Ngantuk? Bisa Jadi Kelebihan Karbohidrat Ilustrasi nasi putih, salah satu sumber karbohidrat (Foto: Unsplash/Vinn Koonyosying)

JAKARTA - Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Zat gizi ini dibutuhkan untuk mendukung aktivitas sehari-hari, mulai dari berpikir, bekerja, hingga berolahraga.

Namun seperti pepatah lama, “sesuatu yang berlebihan tidak pernah baik”, konsumsi karbohidrat yang terlalu banyak justru bisa memicu berbagai masalah kesehatan, dari kelelahan, gangguan metabolisme, hingga risiko diabetes.

Tubuh biasanya memberikan sinyal ketika kadar karbohidrat sudah melebihi batas kebutuhan. Mengenali tanda-tanda ini penting agar Anda dapat menyeimbangkan kembali pola makan sebelum terlambat.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini enam tanda yang menunjukkan tubuhmu sedang kelebihan karbohidrat.

1. Sering Mengantuk Setelah Makan

Pernah merasa sangat mengantuk tak lama setelah makan nasi, roti, atau mie? Itu bisa jadi tanda tubuh kelebihan karbohidrat.

Ketika Anda mengonsumsi karbohidrat berlebih, kadar gula darah naik dengan cepat. Tubuh kemudian melepaskan insulin dalam jumlah besar untuk menurunkan kadar gula tersebut. Penurunan drastis inilah yang menyebabkan rasa lemas dan kantuk.

Menurut studi di Harvard Health Publishing, makanan tinggi karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti, atau kue manis bisa memicu lonjakan dan penurunan gula darah secara tiba-tiba yang membuat tubuh cepat lelah dan mengantuk.

2. Nafsu Makan Terus Meningkat

Kelebihan karbohidrat, terutama dari jenis olahan seperti gula, tepung putih, dan makanan cepat saji, membuat tubuh ingin makan lebih banyak. Hal ini terjadi karena karbohidrat sederhana dicerna cepat dan tidak memberikan rasa kenyang yang bertahan lama.

Fluktuasi gula darah yang cepat membuat otak menerima sinyal lapar palsu. Akibatnya, seseorang bisa makan lebih sering dari biasanya, bahkan tak lama setelah makan besar.

Kondisi ini sering disebut sebagai “sugar crash”, yaitu ketika tubuh craving makanan manis atau karbohidrat lagi untuk mendapatkan energi instan.

3. Berat Badan Naik dengan Cepat

Karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan dalam bentuk glikogen dan lemak. Setiap gram karbohidrat yang disimpan membawa serta air dalam jumlah besar.

Karena itu, konsumsi karbohidrat berlebihan bisa menyebabkan kenaikan berat badan signifikan, terutama di area perut dan pinggang.

Jika Anda merasa berat badan meningkat meski tidak makan berlebihan secara keseluruhan, cobalah perhatikan porsi nasi, roti, mie, atau minuman manis dalam keseharian Anda.

4. Mudah Lelah dan Kehilangan Energi

Meskipun karbohidrat dikenal sebagai sumber energi, terlalu banyak karbohidrat justru bisa membuat tubuh lemah.

Ketika gula darah naik-turun dengan cepat, tubuh tidak dapat menjaga kestabilan energi. Akibatnya, Anda akan merasa seperti “roller coaster”: berenergi sesaat lalu tiba-tiba kehabisan tenaga.

Selain itu, konsumsi karbohidrat berlebih dapat menyebabkan resistensi insulin, kondisi di mana sel tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik, sehingga gula darah sulit dimanfaatkan menjadi energi.

5. Perut Kembung dan Pencernaan Tidak Nyaman

Terlalu banyak karbohidrat, terutama dari tepung olahan dan gula, dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus. Akibatnya, muncul gejala seperti kembung, sering bersendawa, dan perut terasa penuh.

Karbohidrat tertentu, seperti yang terdapat dalam minuman bersoda, kue, dan roti putih, menghasilkan gas saat dicerna, membuat perut terasa tidak nyaman.

Jika Anda sering merasa kembung tanpa sebab jelas, mungkin tubuh sedang memberi sinyal bahwa pencernaan bekerja keras memproses kelebihan karbohidrat.

6. Muncul Jerawat dan Masalah Kulit

Kelebihan karbohidrat, terutama dari makanan manis, bisa memicu lonjakan kadar insulin, yang kemudian meningkatkan produksi hormon androgen dan minyak di kulit. Akibatnya, pori-pori mudah tersumbat dan timbul jerawat.

Studi di American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa pola makan tinggi indeks glikemik seperti nasi putih, roti, dan gula dapat memperburuk kondisi kulit berjerawat. Selain itu, kadar gula tinggi juga mempercepat proses penuaan kulit karena merusak kolagen alami.