• Gaya Hidup

Bibir Kering dan Pecah? Waspadai 7 Penyakit Ini!

M. Habib Saifullah | Minggu, 19/10/2025 13:30 WIB
Bibir Kering dan Pecah? Waspadai 7 Penyakit Ini! Ilustrasi bibir (Foto: Unsplash/Timothy Dykes)

JAKARTA - Bibir pecah-pecah sering dianggap sepele dan hanya akibat cuaca panas atau kurang minum. Padahal, kondisi bibir yang kering, mengelupas, bahkan berdarah bisa menandakan adanya masalah kesehatan tertentu.

Bibir merupakan bagian kulit yang sangat sensitif dan tidak memiliki kelenjar minyak seperti bagian tubuh lainnya. Karena itu, perubahan kecil pada tubuh bisa cepat terlihat di area bibir.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini tanda penyakit yang bisa dilihat dari bibir kering dan pecah-pecah.

1. Kekurangan Cairan (Dehidrasi)

Penyebab paling umum bibir kering dan pecah-pecah adalah dehidrasi. Ketika tubuh kekurangan cairan, kulit akan kehilangan kelembapannya, termasuk pada bagian bibir. Gejalanya meliputi rasa haus berlebihan, bibir pecah hingga berdarah, dan kulit tampak kusam.

Dehidrasi bisa terjadi karena cuaca panas, kurang minum air putih, atau aktivitas fisik berat tanpa asupan cairan yang cukup. Jika hal ini terjadi, segera tingkatkan konsumsi air putih dan hindari terlalu lama berada di bawah sinar matahari langsung.

2. Kekurangan Vitamin dan Mineral

Bibir yang sering pecah-pecah juga bisa menjadi tanda kekurangan vitamin, terutama vitamin B kompleks (B2, B3, B6, dan B12), serta zat besi. Kekurangan vitamin B2 (riboflavin) misalnya, dapat menyebabkan angular cheilitis, yaitu luka pada sudut bibir yang terasa nyeri dan kering.

Kondisi ini sering dialami oleh orang yang pola makannya tidak seimbang atau jarang mengonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, dan sumber protein hewani.

3. Alergi atau Reaksi Iritasi

Produk kosmetik seperti lipstik, pasta gigi, atau pelembap bibir tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Kandungan pewangi, pengawet, atau bahan kimia keras bisa memicu bibir kering, mengelupas, dan perih.

Selain itu, kebiasaan menjilat bibir juga dapat memperburuk kondisi. Air liur yang menguap justru membuat bibir semakin kering dan mudah teriritasi.

4. Infeksi Jamur atau Bakteri

Jika bibir pecah-pecah disertai luka di sudut bibir yang tidak kunjung sembuh, bisa jadi itu gejala infeksi jamur Candida atau infeksi bakteri. Kondisi ini sering disebut dengan cheilitis angularis dan biasanya muncul pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, penderita diabetes, atau pengguna gigi palsu.

Luka di sudut bibir akibat infeksi ini memerlukan pengobatan khusus seperti salep antijamur atau antibiotik sesuai anjuran dokter.

5. Gangguan Tiroid

Bibir kering kronis yang disertai kulit kering, rambut rontok, dan mudah lelah bisa menjadi tanda adanya gangguan tiroid, khususnya hipotiroidisme. Pada kondisi ini, produksi hormon tiroid menurun, sehingga metabolisme tubuh melambat dan memengaruhi kelembapan kulit serta jaringan tubuh lainnya.

Jika bibir pecah-pecah terus terjadi tanpa penyebab jelas, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mengetahui kemungkinan gangguan hormon ini.

6. Penyakit Autoimun atau Kulit

Beberapa penyakit autoimun seperti lupus atau Sjögren’s syndrome juga bisa menyebabkan bibir kering kronis. Kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar penghasil air liur dan minyak alami. Akibatnya, mulut terasa sangat kering, bibir mengelupas, dan muncul sariawan berulang.

Selain itu, penderita psoriasis atau eksim di area wajah juga rentan mengalami pecah-pecah pada bibir karena kulit tidak mampu mempertahankan kelembapan normalnya.

7. Anemia

Kekurangan zat besi dan hemoglobin dalam darah dapat membuat kulit dan bibir tampak pucat, kering, dan pecah-pecah. Kondisi ini sering dialami oleh penderita anemia defisiensi besi, terutama pada wanita yang sering mengalami haid berat.

Jika bibir Anda sering pecah-pecah disertai lemas, pusing, atau kulit tampak pucat, segera lakukan pemeriksaan darah untuk memastikan kadar hemoglobin.