• News

Trump Tagih Gencatan Senjata Thailand-Kamboja di KTT ASEAN

Yati Maulana | Sabtu, 18/10/2025 23:05 WIB
Trump Tagih Gencatan Senjata Thailand-Kamboja di KTT ASEAN Tampilan drone menunjukkan tentara Thailand dan petugas polisi anti huru hara berhadapan dengan warga Kamboja di sebuah desa yang disengketakan di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja di Provinsi Sa Kaeo, Thailand, 17 September 2025. REUTERS

KUALA LUMPUR - Presiden AS Donald Trump akan mengunjungi Malaysia pada 26 Oktober, Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan mengatakan pada hari Selasa. Hasan menambahkan bahwa Trump "menantikan" untuk menyaksikan kesepakatan gencatan senjata antara negara-negara tetangga Asia Tenggara, Thailand dan Kamboja.

Ketegangan atas titik-titik yang tidak dibatasi di perbatasan darat kedua negara sepanjang 817 km (508 mil) meletus menjadi konflik mematikan selama lima hari pada bulan Juli, menewaskan sedikitnya 48 orang dan membuat ratusan ribu orang mengungsi sementara dalam pertempuran terburuk mereka dalam lebih dari satu dekade.

"Selama KTT ini, kami berharap dapat menyaksikan penandatanganan deklarasi, yang dikenal sebagai Kesepakatan Kuala Lumpur, antara kedua negara tetangga ini untuk memastikan perdamaian dan gencatan senjata yang langgeng," kata Mohamad kepada media.

Ia merujuk pada pertemuan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang akan berlangsung dari 26 Oktober hingga 28 Oktober di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, ketua ASEAN saat ini, telah menyatakan bahwa Trump akan menghadiri pertemuan tersebut, tetapi belum ada konfirmasi resmi dari Washington.

Malaysia menjadi penengah gencatan senjata awal pada 28 Juli yang mengakhiri bentrokan setelah desakan perdamaian berkelanjutan dari Anwar Ibrahim dan panggilan telepon Trump kepada para pemimpin kedua negara.

Malaysia dan Amerika Serikat akan memfasilitasi gencatan senjata yang lebih luas antara Thailand dan Kamboja, yang mewajibkan kedua belah pihak untuk menyingkirkan semua ranjau dan artileri berat dari perbatasan mereka, kata Mohamad.

Pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan bahwa para menteri luar negeri kedua negara bertemu di Kuala Lumpur selama akhir pekan untuk membahas gencatan senjata, dengan dihadiri oleh pejabat AS dan Malaysia.

KTT Asia Timur, yang akan diselenggarakan selama pertemuan ASEAN bulan ini, akan mengeluarkan pernyataan ketua, alih-alih pernyataan bersama, karena Amerika Serikat keberatan dengan penggunaan kata "inklusivitas", tambah Mohamad, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Para pemimpin dari 10 negara anggota kelompok tersebut dan mitra dagang, seperti Tiongkok, Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat, akan menghadiri pertemuan puncak tersebut.