JAKARTA - Apple Martin merenungkan masa kecilnya bersama dua orang tua terkenal, Gwyneth Paltrow dan vokalis Coldplay Chris Martin.
Sebulan setelah berbagi sorotan dengan ibunya, Gwyneth Paltrow (53) dalam kampanye GapStudio untuk koleksi Musim Gugur/Dingin 2025 oleh Zac Posen, model pemula berusia 21 tahun mengatakan kepada The Telegraph, "Saya terus-menerus mengingatkan diri sendiri betapa bersyukurnya saya memiliki kesempatan ini."
"Saya tahu ini bukan cara normal untuk tumbuh dewasa," kata Apple Martin dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Selasa, 14 Oktober 2025.
Gwyneth Paltrow dan Chris Martin juga memiliki seorang putra bernama Moses (19).
"Tapi orang tua saya benar-benar menanamkan dalam diri saya bahwa saya tidak berhak atas apa pun," lanjut Apple Martin.
"Saya harus bekerja."
Apple Martin berbicara dengan outlet tersebut untuk mempromosikan kemitraannya dengan rumah mode potret diri yang berbasis di London, menandai pertama kalinya dia menjadi satu-satunya wajah sebuah merek.
Apple Martin mengatakan kepada The Telegraph bahwa dia tetap membumi dengan "bergaul dengan teman-teman" dan mencoba menjalani "pengalaman kuliah yang normal."
"Begitulah cara saya bersantai," katanya.
"Kami akan duduk dan bermain gitar sebentar, satu orang akan bermain dan yang lainnya akan bernyanyi. Saya juga suka menonton acara realitas TV bersama teman-teman. Suatu hari, kami menghabiskan lima jam di sofa dan menonton episode-episode lama America`s Next Top Model."
Meskipun orang tuanya mungkin sekarang bercerai, Gwyneth Paltrow dan Chris Martin selalu berpendapat bahwa Apple Martin dan saudaranya adalah prioritas dalam keluarga mereka.
Dalam wawancara dengan People pada November 2023, Gwyneth Paltrow mengatakan dia dan mantan suaminya selalu memiliki pandangan yang sama tentang membesarkan anak-anak mereka.
"Saya selalu bilang, mengatakan ingin mengutamakan anak-anak dan benar-benar mengutamakan mereka adalah dua hal yang berbeda," kata Gwyneth Paltrow.
"Saya rasa kita semua ingin mengutamakan anak-anak, tetapi ketika itu... kita berkorban atau merasa marah atau terluka, terkadang sulit untuk melakukannya." (*)