• News

Taiwan Melarang Pejabatnya Hadiri Acara-acara China

Yati Maulana | Sabtu, 18/10/2025 10:05 WIB
Taiwan Melarang Pejabatnya Hadiri Acara-acara China Bendera Taiwan terlihat di jembatan layang menjelang perayaan Hari Nasional di Taipei, Taiwan, 8 Oktober 2025. REUTERS

TAIPEI - Para pejabat Taiwan dilarang menghadiri acara-acara yang diadakan oleh Tiongkok minggu depan untuk memperingati 80 tahun "kemunduran" pulau itu ke pemerintahan Tiongkok karena Beijing berusaha memutarbalikkan sejarah untuk tujuannya sendiri, kata pemerintah pada hari Jumat.

Sabtu depan menandai peringatan Jepang, yang menjajah Taiwan pada tahun 1895, dan menyerahkan pulau itu kepada pemerintah Republik Tiongkok pada tahun 1945. Baik Taipei maupun Beijing menyebut penyerahan ini sebagai "retrosesi".

Tiongkok dan Taiwan yang diperintah secara demokratis, yang dipandang Beijing sebagai wilayahnya sendiri, telah berulang kali berselisih tahun ini karena perbedaan interpretasi mereka terhadap peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua.

Taiwan mengatakan bahwa Republik Tiongkok-lah yang berperang, bukan Republik Rakyat Tiongkok, yang didirikan oleh komunis Mao Zedong pada tahun 1949 setelah mereka memenangkan perang saudara. Pemerintah Republik Tiongkok melarikan diri ke Taipei dan Republik Tiongkok tetap menjadi nama resmi Taiwan.

Dalam sebuah pernyataan video, Chiu Chui-cheng, kepala Dewan Urusan Daratan Taiwan yang membuat kebijakan Tiongkok, mengatakan bahwa Beijing telah berulang kali mengarang "narasi palsu".

Dalam peristiwa yang berkaitan dengan "retrosesi", Beijing telah berupaya "mengarang klaim bahwa Taiwan adalah bagian dari Republik Rakyat Tiongkok".

"Tujuan utamanya adalah melenyapkan Republik Tiongkok dan mencaplok Taiwan."

Pemerintah melarang pejabat, pelajar, dan guru Taiwan menghadiri acara apa pun yang mungkin diadakan Tiongkok di sekitar peringatan tersebut, dan mengimbau semua pihak untuk "mengutamakan kepentingan nasional" dan juga tidak ikut serta, ujarnya.

Tiongkok, yang Kantor Urusan Taiwannya tidak segera menanggapi permintaan komentar, belum mengumumkan apa yang mungkin akan dilakukannya pada atau di sekitar peringatan tersebut.

Pada hari Rabu, seorang juru bicara kantor tersebut mengatakan kepada wartawan di Beijing bahwa "retrosesi" merupakan hasil penting dari berakhirnya Perang Dunia II dan sebuah kemenangan besar bagi seluruh rakyat Tiongkok, termasuk mereka yang berada di Taiwan.

Tiongkok memperingati ulang tahun berakhirnya Perang Dunia II bulan lalu dengan parade militer besar-besaran.
Sabtu depan, Taipei akan menjadi tuan rumah pawai Pride terbesar di Asia Timur, sebuah perayaan meriah atas kesetaraan dan keberagaman LGBTQ+.