• News

Bentrok 48 Jam, Pakistan-Afghanistan Sepakati Gencatan Senjata

Yati Maulana | Kamis, 16/10/2025 16:30 WIB
Bentrok 48 Jam, Pakistan-Afghanistan Sepakati Gencatan Senjata Seorang pejuang Taliban Afghanistan duduk di atas tank dekat perbatasan Afghanistan-Pakistan di Spin Boldak, Provinsi Kandahar, setelah baku tembak antara pasukan Pakistan dan Afghanistan di Afghanistan, 15 Oktober 2025. REUTERS

ISLAMABAD - Pakistan dan Afghanistan sepakati gencatan senjata sementara pada hari Rabu setelah serangan udara dan pertempuran darat meningkatkan ketegangan antara kedua negara tetangga di Asia Selatan tersebut. Bentrok itu mengakibatkan lebih dari selusin warga sipil tewas dan 100 orang terluka.

Pertempuran hari Rabu di sepanjang perbatasan yang bergejolak dan diperebutkan telah menghancurkan perdamaian yang rapuh setelah puluhan orang tewas dalam bentrokan akhir pekan, yang terburuk antara kedua negara Islam tersebut sejak Taliban merebut kekuasaan di Kabul pada tahun 2021.

Perselisihan terbaru antara kedua mantan sekutu tersebut meletus setelah Islamabad menuntut agar pemerintahan Taliban Afghanistan bertindak untuk mengendalikan militan yang telah meningkatkan serangan di Pakistan, dengan mengatakan bahwa mereka beroperasi dari tempat persembunyian di Afghanistan.

Taliban membantah tuduhan tersebut dan menuduh militer Pakistan menyebarkan informasi yang salah tentang Afghanistan, memprovokasi ketegangan di perbatasan, dan melindungi militan yang terkait dengan ISIS untuk merusak stabilitas dan kedaulatan negara. Militer Pakistan membantah tuduhan tersebut.

KEDUA PIHAK BERSATU SELAMA GENJATAN SENJATA UNTUK MEREDAKAN KRISIS
Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan bahwa kedua negara akan menerapkan "gencatan senjata sementara" selama 48 jam mulai pukul 13.00 GMT pada hari Rabu, dan menambahkan bahwa gencatan senjata tersebut diminta oleh Kabul.

Juru bicara pemerintahan Taliban Afghanistan, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa gencatan senjata tersebut terjadi karena "desakan pihak Pakistan."

Kabul telah memerintahkan pasukannya untuk mematuhi gencatan senjata tersebut dengan syarat pihak lain tidak melakukan agresi, ujarnya.

Sebelumnya pada hari Rabu, Pakistan melancarkan serangan udara di provinsi perbatasan Afghanistan, Kandahar, dan menghantam kota Spin Boldak, menurut para pejabat di kedua negara.

Para pejabat keamanan Pakistan mengatakan bahwa serangan udara tersebut menargetkan satu brigade pasukan Taliban Afghanistan dan puluhan orang tewas, tanpa memberikan konfirmasi atas klaim tersebut.

Enayatullah Khowarazmi, juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, mengatakan bahwa wilayah permukiman di Spin Boldak terkena serangan. Pakistan melancarkan serangan udara lagi di Kabul, kata para pejabat.
Tidak jelas target serangan di Kabul.

Pusat Bedah EMERGENCY di Kabul, sebuah fasilitas untuk korban perang, mengatakan telah menerima 40 orang, termasuk lima orang tewas.

"Kami mulai menerima ambulans yang penuh dengan korban luka, dan kami mengetahui bahwa telah terjadi ledakan beberapa kilometer dari rumah sakit kami," kata Dejan Panic, direktur negara EMERGENCY di Afghanistan.
"Mereka mengalami luka pecahan peluru, trauma benda tumpul, dan luka bakar."

SALAH SALAH ATAS PELAKSANAAN SERANGAN DARAT
Masing-masing pihak saling menuduh melancarkan serangan darat.
Taliban Afghanistan mengatakan lebih dari selusin warga sipilnya tewas dan 100 orang terluka ketika pasukan Pakistan melancarkan serangan di Spin Boldak.

Pakistan membantah melancarkan serangan tersebut dan mengatakan empat warga sipilnya terluka dalam serangan oleh "pasukan Taliban" di distrik Chaman, di seberang Spin Boldak di perbatasan.

Terpisah, pertempuran antara pasukan Pakistan dan militan di distrik perbatasan Pakistan, Orakzai, menewaskan enam tentara paramiliter dan sembilan militan, dua pejabat keamanan mengatakan kepada Reuters. Kedua negara tetangga telah menutup beberapa penyeberangan di sepanjang perbatasan mereka sejak pertempuran akhir pekan lalu, yang mengakibatkan terhentinya perdagangan dan terbengkalainya banyak kendaraan bermuatan barang.

Pakistan adalah sumber utama makanan dan barang-barang lainnya bagi Afghanistan yang terkurung daratan dan miskin.

TIONGKOK, RUSIA, DAN AS SEMUANYA MENYATAKAN KEKHAWATIRAN ATAS BENTROK
Bentrokan pekan lalu memicu kekhawatiran internasional. Tiongkok mendesak perlindungan bagi warga negaranya dan investasi, Rusia menyerukan pengekangan diri, dan Presiden AS Donald Trump mengatakan ia dapat membantu mengakhiri konflik.

Bentrokan terbaru ini bertepatan dengan kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Taliban Afghanistan, Amir Khan Muttaqi, ke India, musuh bebuyutan Pakistan. Dalam kunjungan tersebut, New Delhi menyatakan akan membuka kembali kedutaannya di Kabul dan Taliban Afghanistan menyatakan akan mengirimkan diplomasinya ke India.