• Oase

Begini Adab Menerima Tamu Menurut Ajaran Islam

M. Habib Saifullah | Senin, 13/10/2025 18:35 WIB
Begini Adab Menerima Tamu Menurut Ajaran Islam Ilustrasi - Adab-adab menerima tamu menurut ajaran Islam (Foto: Pexels/Alena Darmel)

JAKARTA - Dalam ajaran Islam, tamu memiliki kedudukan yang sangat mulia. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa menghormati dan memuliakan tamu adalah bagian dari tanda keimanan kepada Allah SWT.

Tradisi menerima tamu dengan baik telah menjadi bagian dari budaya umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, di mana keramahan dan sopan santun menjadi cerminan iman seseorang.

Adab dalam menerima tamu tidak hanya sebatas menyambut dan menjamu, tetapi juga mencerminkan nilai akhlak mulia, ketulusan, serta penghargaan terhadap sesama manusia. Islam menuntun umatnya untuk bersikap sopan, dermawan, dan penuh kasih dalam menyambut kedatangan tamu.

Berikut ini adab-adab menerima tamu berdasarkan ajaran Islam:

1. Menyambut dengan Senyum dan Salam

Salah satu bentuk adab paling utama dalam menerima tamu adalah menyambut dengan senyum dan mengucapkan salam. Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah kamu meremehkan kebaikan sedikit pun, walau hanya dengan wajah ceria ketika bertemu saudaramu.” (HR. Muslim)

Salam yang diucapkan dengan tulus menjadi doa kebaikan, sementara senyuman menciptakan suasana hangat dan nyaman bagi tamu.

2. Menyediakan Tempat Duduk dan Kenyamanan

Tuan rumah sebaiknya segera menyediakan tempat duduk dan membuat tamu merasa dihormati. Dalam etika Islam, memberikan kenyamanan kepada tamu adalah bentuk penghormatan. Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang sangat menghargai kehadiran tamu, bahkan memperlakukan mereka dengan penuh perhatian.

3. Menyajikan Jamuan Sesuai Kemampuan

Memberi jamuan kepada tamu adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jamuan tidak harus mewah, cukup dengan apa yang dimiliki. Nilai utamanya terletak pada keikhlasan dan niat baik dalam menjamu.

4. Tidak Membiarkan Tamu Menunggu Lama

Islam mengajarkan untuk tidak menelantarkan tamu. Jika sedang sibuk, tuan rumah hendaknya memberikan penjelasan dengan sopan dan tetap menunjukkan perhatian. Hal ini menjaga perasaan tamu dan menunjukkan etika sosial yang tinggi.

5. Menjaga Privasi dan Adab dalam Berbincang

Ketika berbincang, hendaknya tuan rumah menjaga topik pembicaraan agar tetap sopan, tidak menyinggung, dan tidak membicarakan hal-hal pribadi atau aib orang lain. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga lisan dalam setiap interaksi sosial.

6. Mengantarkan Tamu dengan Baik Saat Pulang

Sebagai tanda penghormatan terakhir, tuan rumah dianjurkan untuk mengantarkan tamunya hingga ke pintu rumah atau gerbang. Tindakan sederhana ini menunjukkan perhatian dan rasa hormat yang tinggi kepada tamu.