• Kesra

Mensos Kunjungi Korban Runtuhan Ponpes: Kamu Dapat Salam dari Presiden

M. Habib Saifullah | Jum'at, 10/10/2025 13:15 WIB
Mensos Kunjungi Korban Runtuhan Ponpes: Kamu Dapat Salam dari Presiden Momen Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf saat mengunjungi salah satu korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran (Foto: Kemensos)

SIDOARJO - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi Syehlendra Haical Aditya, santri korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, di RSUD R.T Notopuro, Sidoarjo, Jawa Timur, Jum`at (10/10/2025).

Gus Ipul tiba di lokasi sekitar pukul 8.15 WIB dan langsung menuju ruangan HCI, di mana Haical dirawat. Di sana, Gus Ipul berbincang dan memberikan semangat kepada Haical yang kakinya terpaksa harus diamputasi karena luka infeksi paska tertimbun reruntuhan.

"Kamu dapat salam dari Presiden, Presiden memberikan perhatian, memberikan atensi, makanya yang kerja keroyokan dari berbagai Kementerian, untuk mendukung Haical supaya cepat sehat," kata Gus Ipul kepada Haical.

Sebelumnya, Gus Ipul secara langsung menyaksikan proses evakuasi Haical oleh tim SAR pada Rabu (1/10). Ia tertimbun selama dua hari dan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

"Saya bisa menjenguk kembali Haical, di mana pada waktu itu hari ke-3, hari Rabu, tepatnya saya pas bersama Ibu Kadinsos Provinsi, Pak Wagub, dan Kepala Basarnas menyaksikan secara langsung evakuasi terhadap Haical ini," ujar Gus Ipul usai menjenguk Haical.

Gus Ipul menambahkan, Haical merupakan salah satu korban luka berat yang memerlukan penanganan dan perawatan khusus dikarenakan kakinya diamputasi.

"Saya melihat layanan di rumah sakit ini cukup bagus, ditangani oleh dokter-dokter yang profesional, dan terus mengikuti perkembangan dari kesehatan saudara atau anak kita, adik kita Haical," ungkapnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul menyatakan Kemensos terus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk memberikan penguatan kepada para korban. "Sampai sekarang kita juga terus mendampingi, secara bersama-sama pada seluruh keluarga yang masih menunggu identifikasi yang dilakukan oleh Polda Jatim," ujarnya.

Gus Ipul menjelaskan ada tiga tahap yang dilakukan dalam penanganan korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny.

"Pertama adalah tahap evakuasi dan kedaruratan, saya ingin berterima kasih juga tim evakuasi, Basarnas, BNPB, Kepolisian, TNI telah bekerja dengan baik pada masa-masa evakuasi dan masa-masa kedaruratan," jelasnya.

Setelah tahap evakuasi dan tahap kedaruratan, tahap terakhir adalah masa rehabilitasi dan rekontruksi. "Rehabilitasi itu yang pertama difokuskan kepada korban-korban yang sekarang masih memerlukan perhatian bersama. Baik itu korban luka berat maupun luka sedang dan luka ringan," urainya.

Sebagai informasi, jumlah korban luka ringan sekitar 74 orang, korban luka berat 24 orang, dan yang meninggal 63 orang. "Nah semua ini tentu kita akan terus didampingi terus ya, untuk sama-sama kita lakukan rehabilitasi, baik rehabilitasi medis maupun rehabilitasi sosial," ujar Gus Ipul.

Gus Ipul menjelaskan selain memberikan perhatian dalam bentuk perlindungan dan jaminan sosial. Ke depan, keluarga korban juga akan mendapatkan pemberdayaan.

"Kita akan mendampingi keluarga terutama bagi keluarga yang putranya itu cukup mengalami luka berat sampai ada amputasi atau juga luka-luka lain yang memang memerlukan pendampingan sampai nanti tentu pemberdayaan, jadi segala kebutuhan-kebutuhannya ini sesuai arahan Presiden, akan didukung sepenuhnya," tambahnya.

Bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran amruk pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB, saat para santri menunaikan salat Ashar. Diduga, pengecoran lantai atas yang dilakukan sebelumnya membuat pondasi tak mampu menahan beban sehingga bangunan ambruk hingga ke lantai dasar dan menimpa para santri.