JAKARTA - Dalam Islam, doa merupakan bentuk penghambaan tertinggi seorang manusia kepada Allah SWT.
Melalui doa, seorang hamba dapat menunjukkan kerendahan hatinya dan pengakuan atas kekuasaan Sang Pencipta. Akan tetapi, di antara sekian banyak doa yang dipanjatkan, ada doa-doa tertentu yang lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda bahwa ada tiga golongan manusia yang doanya tidak akan tertolak. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, beliau bersabda:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ لَا تُرَدُّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang tua untuk anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi)
Tiga golongan ini memiliki keistimewaan karena doa mereka lahir dari hati yang suci dan penuh pengharapan. Doa orang tua, misalnya, adalah doa yang dibalut kasih sayang dan ketulusan tanpa pamrih.
Allah SWT memberikan keistimewaan besar bagi doa tersebut karena bersumber dari cinta yang murni dan restu yang tulus.
Sementara itu, doa orang yang berpuasa juga dijamin dikabulkan karena mereka berada dalam kondisi suci dan menahan diri dari hawa nafsu demi ketaatan kepada Allah SWT. Dalam hadis lain disebutkan:
إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةً لَا تُرَدُّ
“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa, pada saat berbuka, ada doa yang tidak tertolak.” (HR. Ibnu Majah)
Adapun doa orang yang terzalimi memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. Dalam keadaan tertekan dan tersakiti, doa mereka menembus langit tanpa penghalang. Rasulullah SAW mengingatkan:
اتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، فَإِنَّهَا لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ
“Berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doa itu dengan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketiga doa tersebut menunjukkan bahwa keikhlasan, kesabaran, dan ketulusan hati menjadi kunci utama dalam berdoa. Doa yang lahir dari hati yang benar-benar pasrah dan yakin akan kekuasaan Allah SWT akan lebih cepat sampai dan dikabulkan.
Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh ujian, umat Islam diingatkan untuk tidak melupakan kekuatan doa. Sebab, doa bukan hanya permintaan, tetapi juga bentuk penyerahan diri kepada Allah SWT atas segala urusan hidup.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghafir: 60)
Doa orang tua, doa orang yang berpuasa, dan doa orang yang dizalimi menjadi bukti bahwa tidak ada jarak antara harapan hamba dan kasih sayang Allah SWT.