ALEXANDRIA - Mantan Direktur FBI James Comey hadiri pengadilan federal untuk menghadapi tuntutan pidana atas pernyataan palsu dan menghalangi penyelidikan kongres. Ini merupakan penuntutan pertama oleh Departemen Kehakiman terhadap salah satu musuh politik Presiden Donald Trump.
Comey diperkirakan akan mengaku tidak bersalah atas tuduhan yang diajukan oleh mantan pengacara pribadi Trump, Lindsey Halligan, yang bulan lalu dilantik sebagai jaksa AS untuk Distrik Timur Virginia setelah Trump memaksa pendahulunya mengundurkan diri karena keengganannya untuk menuntut Comey dan Jaksa Agung New York Letitia James.
Comey, yang akan hadir di pengadilan Alexandria, Virginia, dituduh secara sadar membuat pernyataan palsu ketika ia mengatakan kepada seorang senator Republik dalam sidang pada tahun 2020 bahwa ia mendukung kesaksian sebelumnya dan tidak mengizinkan siapa pun untuk menjadi sumber anonim dalam laporan berita tentang investigasi FBI.
Dakwaan tersebut menuduh Comey memberi wewenang kepada seorang pegawai FBI untuk mengungkapkan informasi tentang penyelidikan federal. Dakwaan tersebut tidak mengidentifikasi investigasi tersebut, tetapi tampaknya berkaitan dengan Hillary Clinton dari Partai Demokrat, saingan Trump dalam pemilu 2016. Dakwaan tersebut tidak merinci bukti yang memberatkan Comey.
Comey telah menyatakan dirinya tidak bersalah dan menyerukan persidangan.
TRUMP MENGEJAR SAINGAN POLITIK
Trump telah mengancam akan memenjarakan para pesaing politiknya sejak awal kampanye presiden 2016, tetapi kasus terhadap Comey menandai pertama kalinya pemerintahannya berhasil mendapatkan dakwaan dewan juri agung terhadap salah satu dari mereka.
Departemen Kehakiman Trump juga sedang menyelidiki antagonis lainnya, termasuk James, Senator Demokrat California Adam Schiff, dan John Bolton, yang menjabat sebagai pejabat keamanan nasional pada masa jabatan pertama Trump sebagai presiden.
Halligan, yang tidak memiliki pengalaman penuntutan dan sebelumnya bekerja sebagai pengacara asuransi, mempresentasikan bukti dalam kasus tersebut kepada dewan juri agung.
Para pengacara karier di kantor tersebut sebelumnya telah menyusun memo yang mendesak Comey untuk tidak melanjutkan proses dakwaan, dengan alasan kurangnya bukti yang menunjukkan bahwa Comey telah melakukan kejahatan, lapor Reuters. Dalam sebuah langkah yang sangat tidak biasa, pemerintah mengirimkan dua jaksa federal dari kantor yang berbeda di Raleigh, Carolina Utara, untuk menangani kasus tersebut.
Dakwaan terhadap Comey muncul tak lama setelah Trump mengeluhkan secara terbuka tentang kurangnya tindakan atas kasus tersebut. Kesediaan Departemen Kehakiman untuk menanggapi tuntutan Trump merupakan pelanggaran norma-norma yang telah berlangsung selama puluhan tahun yang berupaya melindungi penegak hukum AS dari tekanan politik.
Lebih dari 1.000 alumni Departemen Kehakiman dari pemerintahan Republik dan Demokrat baru-baru ini menandatangani surat yang mengecam kasus terhadap Comey sebagai "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap supremasi hukum."
Selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, Trump memecat Comey, yang saat itu memimpin penyelidikan FBI terkait kontak antara kampanye presiden Trump tahun 2016 dan Rusia. Pemecatan tersebut memicu badai politik dan berujung pada penunjukan Penasihat Khusus Robert Mueller, yang penyelidikannya membayangi sebagian besar masa jabatan pertama kepresidenan Trump.
Penyelidikan Mueller akhirnya menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menetapkan adanya konspirasi kriminal.