• News

India, Pakistan, China, Tolak AS Kuasai Lagi Pangkalan Bagran di Afghanistan

Yati Maulana | Kamis, 09/10/2025 21:05 WIB
India, Pakistan, China, Tolak AS Kuasai Lagi Pangkalan Bagran di Afghanistan Kendaraan yang terparkir terlihat di pangkalan udara AS Bagram, setelah pasukan Amerika mengosongkannya, di provinsi Parwan, Afghanistan, 5 Juli 2021. REUTERS

KABUL - Negara-negara tetangga Afghanistan di kawasan, termasuk sekutu Amerika, tampaknya bersatu menentang rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengambil alih pangkalan militer Bagram di dekat Kabul, menurut pernyataan yang dirilis setelah mereka bertemu di Moskow.

Pertemuan "Format Moskow" tentang Afghanistan—acara ketujuh yang diselenggarakan oleh Rusia tetapi dihadiri untuk pertama kalinya oleh menteri luar negeri pemerintahan Taliban—meliputi mitra AS, India dan Pakistan. Kesepuluh negara tersebut juga mencakup Rusia, Tiongkok, dan Iran, serta negara-negara Asia Tengah.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa malam, kesepuluh negara tersebut tidak menyebutkan nama Amerika Serikat atau Bagram, tetapi tampaknya menyoroti rencana Trump untuk pangkalan tersebut, mendukung posisi Taliban dalam isu tersebut.

"Mereka (negara-negara yang bertemu) menyatakan upaya negara-negara untuk mengerahkan infrastruktur militer mereka di Afghanistan dan negara-negara tetangga tidak dapat diterima, karena hal ini tidak sejalan dengan kepentingan perdamaian dan stabilitas regional," demikian bunyi pernyataan bersama tersebut.

PENENTANGAN TALIBAN TERHADAP PASUKAN ASING
Dalam konferensi pers pada hari Selasa di Moskow setelah acara berakhir, Menteri Luar Negeri Taliban, Amir Khan Muttaqi, menegaskan kembali posisinya.

"Afghanistan adalah negara yang bebas dan merdeka, dan sepanjang sejarah, Afghanistan tidak pernah menerima kehadiran militer asing. Keputusan dan kebijakan kami akan tetap sama untuk menjaga Afghanistan tetap bebas dan merdeka," ujarnya.

Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pemerintahan pertama Taliban digulingkan pada tahun 2001 oleh invasi pimpinan AS ke negara tersebut, yang memicu pemberontakan oleh kelompok tersebut.

Bagram, tepat di luar ibu kota Kabul, menjadi pangkalan AS terbesar dan paling terkenal di Afghanistan sebelum penarikan pasukan AS yang kacau dari negara itu pada tahun 2021 ketika Taliban kembali mengambil alih kendali.

Bulan lalu, Trump mengancam "hal-hal buruk" yang akan terjadi pada Afghanistan jika tidak mengembalikan Bagram, dan menyebut lokasi strategisnya di dekat Tiongkok.

Para pejabat AS, baik yang masih menjabat maupun yang sudah pensiun, meragukan tujuan Trump, dengan mengatakan bahwa menduduki kembali Bagram mungkin akan terlihat seperti invasi ulang, yang membutuhkan lebih dari 10.000 tentara serta pengerahan pertahanan udara canggih.