• Sport

Kalah Lawan Saudi Arabia, Pengamat: Menyesakkan dan Langkah Timnas Makin Berat

Aliyudin Sofyan | Kamis, 09/10/2025 09:11 WIB
Kalah Lawan Saudi Arabia, Pengamat: Menyesakkan dan Langkah Timnas Makin Berat Pengamat sepakbola dan pendiri Rakyat Sepakbola Indonesia (RSI) Frans Immanuel Saragih. Foto: dok. katakini

JAKARTA - Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 202 zona Asia di putaran ke 4 sudah berakhir antara Indonesia vs Saudi Arabia dengan kemenangan Saudi. Kekalahan tersebut membuat Langkah Timnas semkain berat menuju Piala Dunia 2026, sebab lawan yang akan dihadapi setelah Saudi Arabia adalah Tim Irak.

“Sangat menyesakkan karena Indonesia sudah unggul lebih dulu tetapi berhasil dikalahkan dengan skor 3-2 untuk Saudi Arabia,” kata Pengamat sepakbola dan juga pendiri Rakyat Sepakbola Indonesia (RSI) Frans Immanuel Saragih di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Frans Immanuel Saragih menyampaikan bahwa kekalahan menyakitkan tersebut karena pelatih kurang jeli dalam memilih pemain yang akan turun di lapangan dan strategi yang diterapkan.

Kita bisa melihat bagaimana tidak optimalnya pertahanan Timnas. Para pemain Saudi bergerak dengan leluasa di area kotak pertahanan kita, hingga menghasilkan 3 gol. Ini jelek sekali menurut saya,” ungkap Frans.

Menurutnya, Jay Idzez, Rizky Ridho, dan Justin Hubner terlihat belum solid menjaga pertahanan. Rizky maupun Justin tidak bermain sebagai starter. Begitu juga Calvin Verdonk yang dicoret pelatih. “Apalagi pemain sayap tidak berhasil membangun serangan, seolah olah Timnas bermain tanpa pola yang jelas, ini sangat menyedihkan,” tuturnya.

Frans juga kecewa karena begitu banyak pemain yang berlaga di kompetisi bergengsi, tetapi pelatih tidak mampu meramu mereka menjadi sebuah kekuatan utuh, malah mereka menjadi keteteran.

“Ole Romeny dan serta Tom Haye terlambat kita turunkan. Miliano bermain jauh dari yang kita harapkan dan suppaiy bola ke Ragnar juga sangat sedikit. Jadi bagi saya ini benar benar tanpa pola sama sekali,” ketus Frans.

Frans sedikit terhibur oleh permainan kiper, Marten Paes, yang menurutnya dalam pertandingan kali ini cukup bagus dalam mengawal gawang.

“Gol yang tercipta bukan kesalahan Paes, kita bisa lihat bagaimana Paes mencatatkan beberapa penyelamatan gemilang saat berhadapan langsung dengan pemain lawan. Bagi saya Marten Paes dan Kevin Diks menjadi pemain yang bersinar di laga kemarin, selebihnya di bawah harapan,” ujar Frans.

Wasit yang sebelumnya dikawatirkan berlaku tidak professional, menurut Frabs terbantahkan dengan performa baik dan adil di lapangan. Bahkan sempat memberi kartu merah dan dua penalti untuk Indonesia. Sedankan penalti untuk Saudi Arabia dinilainya memang murni kesalahan pemain Timnas.

Hasil akhir lawan Saudi Arabia tersebut, menurut Frans, memaksa Timnas harus menang ketika nanti melawan Tim Irak. Meskipun berat bagi Timnas, tapi harus menang minimal 2-0 dan dan berharap Irak nantinya bisa mengalahkan Saudi Arabia dengan skor 1-0 atau maksimal 2 -0.

“Inilah yang sebelumnya saya bilang nasib kita akan diujung tanduk apabila kalah di pertandingan pertama, tetapi sudah terjadi, maka kita harus menang minimal 2-0 melawan Irak,” tegasnya.

“Intinya Patrick Kluivert jangan salah strategi lagi, dan jangan salah memilih pemain sebagai starter, untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia,” pungkas Frans.