JAKARTA - Setelah merilis album baru Taylor Swift The Life of a Showgirl, seluruh dunia secara tak terduga mengetahui apa yang sedang dikerjakan Travis Kelce.
Kurang dari seminggu setelah albumnya dirilis, tight end Kansas City Chiefs berusia 36 tahun akhirnya berbagi pemikirannya tentang lagu yang dipersembahkan tunangannya Taylor Swift (35) untuk kehebatan fisik dan seksualnya, yang diberi judul "Wood".
"Itu lagu yang bagus," kata Travis Kelce singkat ketika kakak laki-lakinya, Jason Kelce, secara khusus menanyakan pendapatnya tentang "Wood," pada episode podcast New Heights mereka tanggal 8 Oktober 2025.
Jason Kelce (37) mendesak lebih jauh, dengan bertanya, "Apakah kamu merasa, apakah kamu merasa — tidak percaya diri — apakah kamu merasa sombong dengan lagu `Wood`?"
"Tidak," jawab Travis Kelce, sambil menambahkan, "Lagu apa pun yang dia sebutkan tentang saya sangat..."
"Itu bukan lagu biasa. Ini lagu yang sangat spesifik," sela Jason Kelce.
Sambil mempertahankan sikap polosnya, Travis Kelce menjawab, "Aku suka gadis itu, jadi apa maksudmu? Lagu apa pun yang dia gunakan untuk merujukku seperti itu..."
Tapi Jason Kelce tak terima, ia kembali menyela adiknya, "Bukan cuma kamu. Itu embel-embel. Itu sesuatu yang sangat spesifik."
"Apa?" goda Travis Kelce. "Kurasa kau tidak mengerti lagunya."
Jason Kelce tidak membiarkannya begitu saja, mengambil kesempatan untuk mengutip beberapa lirik lagu yang paling sugestif.
"Travis, ayolah," katanya.
"Pohon redwood tidak sulit dilihat... Kupikir redwood, itu sedikit, itu kata yang murah hati, kurasa. Kurasa kalau ada yang menulis lagu tentangku, pasti akan seperti ini, `Maple Jepang terkadang bisa melihat.`"
Mantan pemain tengah Philadelphia Eagles itu kemudian menyebut kejantanannya sendiri sebagai "lebih seperti semak hias."
Dan ketika jelas Travis Kelce tidak akan berkomentar lebih lanjut, Jason Kelce menambahkan, "Lagu itu keren banget. Iramanya fantastis dan cocok banget sama aku, jadi bagus banget. Menurutku lagu itu keren."
"Saya pikir memasukkan sindiran kayu selalu cukup kekanak-kanakan bagi saya sehingga saya bisa menerimanya," tambah Jason Kelce.
"Wood" dimulai dengan referensi terhadap nasib buruk dan takhayul serta menemukan pasangan hidup, sebelum Taylor Swift mengubahnya di pasca-chorus untuk berbicara tentang BDE milik Travis Kelce.
Taylor Swift punya beberapa lagu di albumnya yang didedikasikan untuk kisah cintanya dengan Travis Kelce, termasuk "Opalite" dan "Wi$h Li$t," tetapi "Wood" adalah lagu paling vulgar yang pernah dia buat, penuh dengan sindiran berperingkat R dan makna ganda yang baru bagi penyanyi tersebut.
"Forgive me, it sounds cocky / He ah-matized me and opened my еyes / Redwood tree, it ain`t hard to see / His love was thе key that opened my thighs," nyanyinya.
Topik pembicaraan berlanjut di bait kedua, kali ini dengan Taylor Swift yang mengaitkan kejantanan Travis Kelce dengan "batu keras" saat ia bernyanyi, "Girls, I don`t need to catch the bouquet / To know a hard rock is on the way."
Lirik lagu tersebut memperjelas bahwa Taylor Swift sedang berbicara tentang calon suaminya dengan referensi nakal ke podcast New Heights di pra-chorus kedua.
"And baby, I`ll admit, I`ve been a little superstitious / The curse on me was broken by your magic wand / Seems to be that you and me, we make our own luck / "New Heights (New Heights) of manhood (Manhood) / I ain`t gotta knock on wood," nyanyinya.
Taylor Swift mengungkapkan apa yang ibunya, Andrea, pikirkan tentang lagu tersebut dalam wawancara baru-baru ini dengan The Morning Mash Up milik SiriusXM.
"Kurasa dia pikir lagu itu tentang takhayul, takhayul populer, yang, memang benar," katanya. "Itulah asyiknya makna ganda."
"Lagu itu, kamu bisa membacakannya untuk orang lain dan itu langsung terbayang di kepala mereka. Lagu itu, kamu, kamu melihat apa yang ingin kamu lihat dalam lagu itu," tambah Taylor Swift.
Saat tampil di The Tonight Show Starring Jimmy Fallon, Taylor Swift bersumpah bahwa lagu itu dimulai dengan niat yang tidak bersalah, dan menyatakan bahwa dia memiliki ide untuk sebuah "lagu lawas yang terdengar abadi."
"Aku masuk ke sana. Kami mulai bersemangat, dan entahlah," katanya sambil tertawa.
"Aku tidak tahu bagaimana kami sampai di sini, tapi aku sangat menyukai lagu ini." (*)