Ilustrasi pasien penyakit stroke (FOTO: SHUTTERSTOCK)
JAKARTA - Stroke bukan lagi penyakit yang hanya menyerang orang lanjut usia. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus stroke pada usia muda meningkat tajam, termasuk di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI (2023), sekitar 30% pasien stroke kini berusia di bawah 45 tahun. Gaya hidup tidak sehat, stres, kurang tidur, hingga pola makan tinggi garam menjadi pemicu utama terjadinya gangguan pembuluh darah otak pada generasi muda.
Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti akibat sumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Akibatnya, suplai oksigen ke otak terganggu dan sel-sel otak mulai rusak dalam hitungan menit.
Meski terdengar menakutkan, risiko stroke bisa ditekan dengan langkah sederhana yang bisa diterapkan dalam keseharian. Berikut enam tips penting agar terhindar dari stroke di usia muda.
1. Jaga Pola Makan Sehat
Pola makan merupakan faktor utama pencegahan stroke. Hindari makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan kolesterol, seperti gorengan, daging olahan, serta makanan cepat saji. Perbanyak konsumsi sayur, buah, ikan, dan kacang-kacangan. Penelitian American Heart Association (AHA) menunjukkan bahwa diet rendah garam bisa menurunkan risiko stroke hingga 25%.
2. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik membantu menjaga tekanan darah, kadar kolesterol, dan berat badan. Cukup lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki 30 menit setiap hari, bersepeda, atau berenang. Selain menyehatkan jantung, olahraga juga meningkatkan sirkulasi darah ke otak, mencegah penyumbatan pembuluh darah.
3. Kendalikan Tekanan Darah
Hipertensi adalah penyebab utama stroke di usia muda. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, terutama jika memiliki riwayat keluarga penderita hipertensi. Hindari stres, kurangi asupan garam, dan perbanyak minum air putih agar tekanan darah tetap stabil.
4. Hindari Merokok dan Alkohol
Rokok mengandung zat kimia yang dapat merusak pembuluh darah, mempercepat pengerasan arteri, dan meningkatkan risiko pembekuan darah. Begitu juga dengan alkohol berlebihan yang bisa memicu tekanan darah tinggi dan dehidrasi. Berhenti merokok dan membatasi alkohol adalah langkah penting untuk melindungi otak.
5. Istirahat Cukup dan Kelola Stres
Kurang tidur dan stres berkepanjangan dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan tekanan darah, dan memperburuk peredaran darah otak. Cobalah tidur minimal 7 jam per malam dan lakukan relaksasi seperti meditasi, dzikir, atau olahraga ringan untuk menenangkan pikiran.
6. Cek Kesehatan Secara Berkala
Pemeriksaan kesehatan rutin membantu mendeteksi risiko stroke sejak dini. Tes tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, serta fungsi jantung penting dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti obesitas atau riwayat keluarga penderita stroke.