Pemandangan patung dada Alfred Nobel di Forum Nobel di Stockholm, Swedia. (FOTO: REUTERS)
JAKARTA - Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran telah dianugerahkan kepada Mary E. Brunkow, Fred Ramsdell dan Shimon Sakaguchi atas karya mereka tentang fungsi sistem kekebalan tubuh manusia (imun).
Penghargaan tersebut, yang diumumkan oleh Institut Karolinska Swedia pada hari Senin (6/10/2025), diberikan kepada ketiganya atas "penemuan inovatif mereka mengenai toleransi imun perifer yang mencegah sistem imun membahayakan tubuh".
Penelitian ini "berkaitan dengan bagaimana kita menjaga sistem kekebalan tubuh kita agar tetap terkendali sehingga kita dapat melawan semua mikroba yang ada dan tetap terhindar dari penyakit autoimun," ujar Marie Wahren-Herlenius, profesor reumatologi di Karolinska Institute.
Hadiah sebesar 11 juta kronor Swedia ($1,17 juta) atau sekitar Rp18,7 miliar akan dibagi rata antara Brunkow dan Ramsdell dari Amerika Serikat dan Sakaguchi dari Jepang.
Raja Swedia juga akan memberikan mereka medali emas.
"Penemuan mereka telah meletakkan dasar bagi bidang penelitian baru dan memacu pengembangan pengobatan baru, misalnya untuk kanker dan penyakit autoimun," kata lembaga pemberi penghargaan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2025 menandai dimulainya penghargaan Nobel tahunan, yang bisa dibilang merupakan penghargaan paling bergengsi di bidang sains, sastra, perdamaian, dan ekonomi.
Pemenang penghargaan lainnya akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah berulang kali menegaskan bahwa ia harus menerima Hadiah Nobel Perdamaian, dengan mengklaim telah menghentikan 7 perang sejak menjabat pada awal tahun.
Namun, terlepas dari adanya penolakan nyata di antara majelis yang memilih pemenang, presiden AS tidak mungkin menerima hadiah Perdamaian tahun ini karena nominasi harus dilakukan pada bulan Januari. (*)