JAKARTA - Sebuah laporan eksklusif yang diterbitkan oleh The Athletic yang dikutip pada Senin (6/10) mengungkap fakta mengejutkan terkait harga tiket Piala Dunia FIFA 2026. Informasi tersebut sontak memancing berbagai reaksi keras dari para penggemar sepak bola di seluruh penjuru dunia.
Turnamen akbar yang untuk pertama kalinya akan diselenggarakan di tiga negara sekaligus ini dikabarkan bakal menjadi ajang dengan biaya tiket tertinggi sepanjang sejarah Piala Dunia.
Banyak pihak bahkan menilai harga yang ditetapkan terlalu tinggi dan dapat membebani penggemar secara finansial, sehingga tak semua orang bisa menikmati langsung atmosfer pesta sepak bola terbesar di dunia itu.
Dalam laporan tersebut, FIFA dikabarkan telah menetapkan harga tiket dengan standar baru yang luar biasa tinggi.
Untuk mendapatkan kursi terbaik di tribun final, seorang penonton harus merogoh kocek lebih dari Rp90 juta hanya untuk satu pertandingan. Sementara itu, tiket termurah sekalipun masih dibanderol sekitar Rp1 juta per kursi.
Sumber dari The Athletic menggambarkan tingginya harga tersebut secara hiperbolis:
“Mengorbankan hidup saja tidak cukup untuk bisa menghadiri Piala Dunia 2026.”
Kalimat itu mencerminkan betapa mustahilnya bagi banyak penggemar untuk bisa menikmati langsung pesta sepak bola terbesar dunia tersebut.
Piala Dunia 2026 akan menjadi turnamen pertama dalam sejarah yang diselenggarakan oleh tiga negara sekaligus, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Meski konsep ini awalnya dianggap inovatif dan menarik, kenyataannya justru memunculkan tantangan logistik yang besar.
Perpindahan antarnegara yang memerlukan penerbangan jarak jauh membuat mustahil bagi penggemar untuk menghadiri banyak pertandingan sekaligus. Biaya perjalanan, akomodasi, hingga visa lintas negara menjadi kendala tambahan yang signifikan.
Meskipun sebagian besar laga besar diperkirakan akan berlangsung di Amerika Serikat, faktor logistik dan biaya tinggi tetap menjadi penghalang utama bagi para suporter yang ingin mengikuti seluruh rangkaian turnamen.
Selain harga tiket yang selangit, FIFA juga sedang mempertimbangkan penjadwalan pertandingan malam hari, terutama karena faktor suhu panas di sebagian wilayah Amerika Serikat selama musim panas. Namun keputusan ini bisa membawa konsekuensi besar bagi penonton di berbagai belahan dunia.
Bagi penggemar di Eropa dan Afrika, mereka harus menyaksikan pertandingan pada tengah malam, waktu yang tentu tidak ideal untuk mayoritas penonton.
Sebaliknya, bagi penonton di Indonesia dan Asia Tenggara, pertandingan justru akan tayang pagi hari, waktu yang sudah biasa bagi penggemar sepak bola untuk menikmati siaran langsung dari benua Amerika.
Penggemar sepak bola di media sosial pun ramai meluapkan kekecewaan mereka. Banyak yang menilai FIFA terlalu fokus pada keuntungan komersial, hingga mengabaikan aksesibilitas bagi penggemar sejati.
Dengan kombinasi harga fantastis, jadwal yang tidak bersahabat, serta tantangan perjalanan lintas negara, Piala Dunia 2026 diprediksi akan menjadi turnamen paling mahal dan kompleks dalam sejarah FIFA.