MUNICH - Bandara Munich mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan membuka kembali penerbangan secara bertahap mulai pukul 07.00 (05.00 GMT). Penundaan diperkirakan terjadi sepanjang hari, beberapa jam setelah kedua landasan pacu ditutup untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam karena penampakan drone.
Bandara menyarankan para pelancong untuk menghubungi maskapai penerbangan mereka selagi mempersiapkan pembukaan kembali, dua jam lebih lambat dari jadwal semula, setelah penutupan pada Jumat malam.
Puluhan penerbangan telah dialihkan atau dibatalkan, membuat sekitar 6.500 penumpang terlantar, kata pihak berwenang.
Penerbangan Eropa telah berulang kali dilanda kekacauan dalam beberapa pekan terakhir akibat penampakan drone yang oleh beberapa pihak berwenang dituduhkan kepada Rusia. Kremlin membantah terlibat. Pihak berwenang belum mengaitkan penampakan drone pada hari Kamis atau Jumat dengan aktor tertentu.
"Pengendali lalu lintas udara Jerman membatasi operasi penerbangan di Bandara Munich sebagai tindakan pencegahan karena penampakan drone yang belum dikonfirmasi dan menangguhkannya hingga pemberitahuan lebih lanjut," demikian bunyi pernyataan di situs web bandara.
Dalam pembaruan selanjutnya, bandara menyatakan 23 penerbangan dialihkan, 12 penerbangan ke Munich, dan 48 keberangkatan dibatalkan atau ditunda.
"Seperti pada malam sebelumnya, bandara dan maskapai penerbangan mengurus para penumpang," tambahnya. "Tempat tidur lipat, selimut, minuman, dan makanan ringan dibagikan."
Malam sebelumnya, kapten pesawat tujuan London yang keberangkatannya dibatalkan memberi tahu penumpang bahwa landasan pacu telah ditutup "karena penampakan drone di dekat landasan pacu lepas landas dan pendaratan" dan bahwa helikopter polisi sedang terbang.
Situs web bandara menunjukkan bahwa kedatangan yang dijadwalkan telah dialihkan mulai pukul 20.35 (18.35 GMT). Bandara Munich ditutup selama beberapa jam pada Kamis malam dan dini hari setelah penampakan drone yang belum dikonfirmasi mengganggu puluhan penerbangan.
Menteri Dalam Negeri Jerman Alexander Dobrindt berjanji sebelumnya pada Jumat untuk mengajukan undang-undang yang memudahkan polisi meminta militer menembak jatuh drone.