• News

China Batalkan Beberapa Penerbangan karena Topan Matmo Dekati Hainan

Yati Maulana | Sabtu, 04/10/2025 22:05 WIB
China Batalkan Beberapa Penerbangan karena Topan Matmo Dekati Hainan Penumpang memeriksa layar informasi penerbangan di Bandara Internasional Hong Kong di Hong Kong, Tiongkok, 16 Juni 2025. REUTERS

HONG KONG - Pihak berwenang Tiongkok akan membatalkan penerbangan di Hainan pada Sabtu malam sebelum Topan Matmo menghantam provinsi selatan tersebut, yang kemungkinan akan mengganggu periode puncak liburan di pulau resor tersebut.

Semua penerbangan ke dan dari bandara internasional ibu kota provinsi, Haikou, diperkirakan akan dibatalkan mulai pukul 23.00 (15.00 GMT), lapor kantor berita resmi Xinhua, karena Matmo dapat membawa angin kencang dan hujan lebat ke Tiongkok selatan, termasuk provinsi Guangdong dan Yunnan.

Matmo, yang menyebabkan banjir di Filipina minggu ini, diperkirakan akan menerjang daratan pada hari Minggu.

Haikou berencana untuk menghentikan semua sekolah, pekerjaan, dan transportasi mulai Sabtu sore hingga Minggu, lapor Xinhua.

Selama libur Hari Nasional Tiongkok selama delapan hari, yang dimulai pada hari Rabu, masyarakat diperkirakan akan melakukan sekitar 2,36 miliar perjalanan penumpang, dengan rata-rata perjalanan harian diperkirakan naik 3,2% dari periode yang sama tahun lalu, lapor Xinhua pada hari Rabu.

Haikou telah merencanakan hampir 150 acara budaya dan lebih dari 10 kompetisi olahraga selama periode liburan, sementara kota resor Sanya telah merencanakan 170 kegiatan seni dan pariwisata, menurut media sosial resmi Hainan.

Media pemerintah CCTV, mengutip para ahli meteorologi, meminta masyarakat untuk tetap waspada karena Matmo akan berdampak serius pada pariwisata dan transportasi, sementara jumlah wisatawan meningkat secara signifikan.

Observatorium Hong Kong mengatakan akan menaikkan sinyal peringatan siklon tropis menjadi Sinyal Angin Kencang No. 3 pada pukul 12.20 siang (04.20 GMT) dan menilai perlunya sinyal yang lebih tinggi pada hari Sabtu nanti.

Pusat keuangan tersebut telah mengeluarkan 12 sinyal peringatan siklon tropis tahun ini, jumlah terbanyak sejak 1946, kata observatorium tersebut pada hari Jumat.