BANTUL – Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi kunjungi Kawasan Transmigrasi Lokal (Translok) di Dusun Karang Tengah, Kapanewon Imogiri, Bantul, Yogyakarta, pada Sabtu (4/10).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau kondisi Masyarakat eks Transmigrasn yang sempat direlokasi pasca konflik di daerah penempatan mereka pada awal tahun 2000-an.
Wamen Viva menegaskan, kehadiran Kementerian Transmigrasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto merupakan bagian dari keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas nasional, memperkuat ketahanan pangan, dan membangun kesejahteraan masyarakat dari desa.
Dalam kesempatan ini Wamentrans juga meninjau sejumlah usaha produktif masyarakat, mulai pengolahan jambu mete, keripik tempe, hingga kerajian keris.
"Kementerian Transmigrasi akan terus mendukung produk-produk lokal ini melalui pelatihan, pendampingan, dan dukungan ekonomi," kata Wamentrans Viva
Selain aspek ekonomi, Mentrans Viva Yoga juga memberi perhatian pada infrastruktur desa yang dalam hal ini perlu beberapa perbaikan seperti bangunan kesenian desa dan jalan desa. Mentrans berkomitmen akan mengupayakan renovasi pada fasilitas-fasilitas tersebut melalui program Kementerian Transmigrasi.
Salah satu perwakilan warga, Subur, menyampaikan, bahwa dahulu jalanan desa berupa tanah. Bahkan setiap hendak pergi mengajar ke sekolah di daerah Dlingo, Subur berbekal utik / kayu untuk membersihkan ban motornya.
“Waktu itu sudah berkali-kali saya usul sama pak Dirjen, akhirnya dikabulkan juga, usul jalan aspal, lalu gudang gamelan. Di sini juga pernah ada simulasi bencana alam, temanya tanah longsor. Kok ndilalah ambulans nya diletakkan disini. Begitu habis simulasi, besok paginya benar ada longsor di tempat ini, tepatnya di mushola, itu bekasnya. Akhirnya mushola dibangun lagi dan aspal juga, tapi sekarang aspalnya sudah rusak lagi. Nanti kalau dilihat ke sebelah selatan, itu lebih parah lagi rusaknya”, ungkap Subur.
Kementerian Transmigrasi melalui Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BBPPMT) Yogyakarta juga memberikan 100 paket bantuan berupa hasil pertanian Demplot Karang Tumaritis, Beran, Tridadi, Sleman, berisi sayuran, jagung, telur ayam, dan telur bebek.
Bantuan ini merupakan bagian darii program pemberdayaan berkelanjutan untuk masyarakat transmigran.
Kepala Sub Bagian Rencana, Program, dan Pelaporan, Galuh Rahmi Pangesti menjelaskan bahwa pendampingan untuk warga Translok Karang Tengah sudah berlangsung sejal 2007, mencakup penguatan ekonomi, kewirausahaan, dan pelestarian budaya lokal.
Pemerintah akan terus mendorong kelestarian potensi seni budaya dan UMKM Karang Tengah sebagai program unggulan desa. Melalui kunjungan ini, diharapkan dapat semakin memperkuat desa-desa sebagai bagian dari pembangunan nasional, serta dapat terbentuk masyarakat yang lebih mandiri.