JAKARTA - Al-Qur`an sarat dengan kisah para nabi dan rasul yang menjadi teladan hidup bagi umat Islam.
Allah SWT berfirman:
"إِنَّ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةً لِأُوْلِي الأَلْبَابِ"
Artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Yusuf: 111)
Ayat ini menegaskan bahwa setiap kisah para nabi bukan sekadar cerita sejarah, melainkan pedoman moral dan spiritual bagi umat manusia. Hadis riwayat Ahmad juga menjelaskan bahwa para nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Kisah-kisah para nabi, mulai dari Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, hingga Nabi Muhammad SAW, menggambarkan perjuangan mereka dalam menyampaikan risalah tauhid.
Nabi Nuh berdakwah selama ratusan tahun meskipun hanya sedikit pengikut yang beriman. Nabi Ibrahim diuji dengan perintah menyembelih anaknya sebagai bentuk pengabdian kepada Allah.
Nabi Musa menghadapi tirani Firaun dan menegakkan kebenaran di tengah kesulitan. Nabi Isa menyampaikan risalahnya meski banyak ditolak, dan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi membawa syariat yang sempurna.
Dari semua kisah ini, umat Islam dapat meneladani nilai-nilai sabar, tawakal, keberanian, dan keteguhan iman. Ujian dan cobaan hidup bukanlah tanda kebencian Allah, tetapi sarana untuk meningkatkan derajat iman seorang hamba. Dengan meneladani para nabi dan rasul, seorang Muslim diajak untuk tetap istiqamah di jalan Allah. Rasulullah SAW bersabda:
"الأنبياء إخوة لآباء، دينهم واحد"
Artinya: “Para nabi itu adalah saudara seayah, agama mereka satu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa seluruh risalah para nabi dan rasul bermuara pada tauhid, mengajarkan manusia untuk beriman kepada Allah SWT dan meneladani akhlak mulia yang mereka tunjukkan.