JAKARTA - Sudah lebih dari satu dekade sejak George RR Martin pertama kali menjanjikan The Winds of Winter, dan, yah, inilah kita.
Kini, sang penulis telah memberikan tanda yang mungkin paling jelas sejauh ini bahwa buku tersebut masih belum selesai — bukan melalui pembaruan progres, melainkan melalui komentarnya yang blak-blakan tentang peran kecerdasan buatan (Artificial Intellegence/AI) dalam penerbitan modern.
Berbicara dalam sebuah wawancara baru, George RR Martin membahas gugatan yang ia dan puluhan penulis lainnya ajukan terhadap OpenAI pada tahun 2023, menuduh perusahaan tersebut melakukan pelanggaran hak cipta massal.
"Nah, Serikat Penulis sedang menggugat (OpenAI), dan saya salah satu penggugat dalam gugatan itu. Nah, setelah berbicara dengan pengacara serikat dan penggugat lain dalam gugatan ini, kami rasa kami tidak akan melarang AI. Kita tidak bisa melarang teknologi baru. Kita bisa mencoba, orang-orang telah mencoba sepanjang sejarah... tetapi AI akan tetap ada. Pertanyaannya adalah: peraturan seperti apa yang akan kita miliki? Aturan apa saja yang akan ada?"
Pada dasarnya, George RR Martin mengakui bahwa AI tidak dapat dihindari, tetapi ia menekankan bahwa tanpa persetujuan, regulasi, dan perlindungan bagi penulis, teknologi ini berisiko menjadi ancaman eksistensial bagi kepenulisan itu sendiri.
Siapa yang Akan Menyelesaikan `The Winds of Winter`?
George RR Martin juga tidak sendirian dalam perjuangan ini. Bersama penulis seperti Jonathan Franzen dan John Grisham, ia menjadi bagian dari gugatan hukum tingkat tinggi yang diajukan di pengadilan federal New York, yang menuduh OpenAI menggunakan karya berhak cipta untuk melatih sistemnya tanpa izin.
Gugatan tersebut menggambarkan "pelanggaran hak cipta massal yang sistematis", dengan hasil karya AI yang dapat secara langsung bersaing dengan karya asli seorang penulis.
Penulis lain, termasuk Paul Tremblay dan Sarah Silverman, juga telah menggugat perusahaan tersebut dengan alasan serupa.
Salah satu contoh yang diutarakan George RR Martin adalah kemampuan AI generatif untuk menghasilkan ringkasan buku yang detail, yang mungkin tampak tidak berbahaya tetapi dapat menggerogoti keuntungan dan mengurangi minat menulis di masa mendatang.
"Seperti orang lain yang belum pernah merasakan kehidupan dewasa yang bebas dari kekayaan dan ketenaran, [sistem AI] tidak memiliki pengalaman hidup nyata," George RR Martin memperingatkan, menekankan bahwa kekayaan intelektual penulis harus tetap dilindungi agar industri kreatif dapat bertahan.
Bagian paling mengejutkan dari pernyataan George RR Martin berasal dari subteksnya: meskipun tertunda bertahun-tahun, ia bersikeras bahwa tidak akan ada mesin yang menulis The Winds of Winter.
Beberapa pembaca yang frustrasi bercanda bahwa AI bisa jadi yang menyelesaikan seri ini, tetapi George RR Martin tampaknya yakin bahwa hanya manusia yang akan menyelesaikan The Winds of Winter, atau tidak akan ada yang menyelesaikannya.
Namun, semakin lama waktu berlalu, pilihan terakhir tampaknya menjadi yang paling mungkin. (*)