• News

AS akan Deportasi Ratusan Warga Iran Usai Kesepakatan dengan Teheran

Yati Maulana | Rabu, 01/10/2025 08:30 WIB
AS akan Deportasi Ratusan Warga Iran Usai Kesepakatan dengan Teheran Bendera AS dan Iran terlihat dalam ilustrasi ini, dibuat pada 18 Juni 2025. REUTERS

WASHINGTON - Amerika Serikat berencana mendeportasi sekitar 400 warga Iran, yang sebagian besar memasuki negara itu secara ilegal, sebagai bagian dari tindakan keras Presiden AS Donald Trump yang lebih luas terhadap imigrasi, kata seorang pejabat senior Iran pada hari Selasa.

"Pada langkah pertama, mereka memutuskan untuk mendeportasi 120 warga Iran yang memasuki AS secara ilegal, sebagian besar melalui Meksiko," ujar Direktur Jenderal Urusan Parlemen Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Noushabadi, kepada kantor berita semi-resmi Tasnim.

Deportasi tersebut, sebuah contoh kerja sama yang jarang terjadi antara kedua negara, terjadi setelah perundingan selama berbulan-bulan, menurut New York Times, yang pertama kali melaporkan langkah tersebut.

SERUAN UNTUK MENGHORMATI HAK-HAK WARGA IRAN
Noushabadi mengatakan AS "berencana untuk mendeportasi sekitar 400 warga Iran, yang sebagian besar memasuki negara itu secara ilegal, sejalan dengan pendekatan anti-imigran baru pemerintah AS."

Kelompok pertama yang terdiri dari 120 orang akan tiba di Iran dalam satu atau dua hari ke depan, ujarnya. The New York Times melaporkan bahwa sebuah penerbangan carteran AS lepas landas dari Louisiana pada hari Senin dan dijadwalkan tiba di Iran melalui Qatar pada hari Selasa.

Beberapa warga Iran telah mengajukan diri untuk pergi setelah berada di pusat penahanan selama berbulan-bulan, dan beberapa tidak, kata surat kabar itu.

Noushabadi mendesak Washington untuk menghormati hak-hak migran Iran di Amerika Serikat.
"Beberapa (yang kembali) memiliki izin tinggal tetapi karena alasan yang dinyatakan oleh kantor imigrasi AS, mereka dimasukkan dalam daftar. Tentu saja, persetujuan mereka sendiri telah diperoleh untuk kepulangan mereka," katanya.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Trump berencana untuk mendeportasi sejumlah besar orang yang tinggal di AS tanpa status hukum, setelah apa yang ia gambarkan sebagai tingginya penyeberangan perbatasan ilegal di bawah pendahulunya dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Namun, pemerintahannya telah berjuang untuk meningkatkan tingkat deportasi, bahkan ketika telah menciptakan jalur baru untuk mengirim migran ke negara-negara selain negara asal mereka. Pada bulan Februari, AS mendeportasi 119 orang dari berbagai negara, termasuk Iran, ke Panama sebagai bagian dari perjanjian antara kedua negara.