Denmark Melarang Penerbangan Drone Usai Penampakan Drone Baru di Pangkalan Militer

Yati Maulana | Selasa, 30/09/2025 09:05 WIB
Denmark Melarang Penerbangan Drone Usai Penampakan Drone Baru di Pangkalan Militer Petugas polisi berjaga setelah semua lalu lintas ditutup di Bandara Kopenhagen karena laporan drone di Kopenhagen, Denmark, 22 September 2025. Foto via REUTERS

KOPENHAGEN - Denmark memerintahkan larangan penerbangan drone sipil pada hari Minggu, setelah drone terlihat di beberapa fasilitas militer semalam, menyusul seminggu di mana serangan drone menyebabkan penutupan sementara beberapa bandara Denmark.

Militer Denmark mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengerahkan "beberapa kapasitas" sebagai tanggapan atas penampakan drone semalam di pangkalan-pangkalan, menolak berkomentar lebih lanjut tentang sifat tanggapannya.

Serangan drone awal pekan ini memaksa Denmark menutup bandara, termasuk penutupan Bandara Kopenhagen selama hampir empat jam pada hari Senin.

Denmark menyebut drone tersebut sebagai bagian dari "serangan hibrida". Denmark belum menyebutkan secara pasti siapa yang diyakini bertanggung jawab, tetapi Perdana Menteri Mette Frederiksen mengisyaratkan kemungkinan Moskow, menyebut Rusia sebagai "negara utama yang menimbulkan ancaman bagi keamanan Eropa". Kremlin membantah tuduhan tersebut.

Berdasarkan larangan tersebut, drone sipil akan dilarang di wilayah udara Denmark mulai Senin hingga Jumat minggu depan, ketika Denmark, yang memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa untuk paruh kedua tahun ini, akan menjamu para pemimpin Eropa.

"Saat ini kita berada dalam situasi keamanan yang sulit, dan kita harus memastikan kondisi kerja terbaik bagi angkatan bersenjata dan kepolisian ketika mereka bertanggung jawab atas keamanan selama KTT Uni Eropa," kata Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu. Denmark akan menjamu para pemimpin Uni Eropa pada hari Rabu, diikuti oleh pertemuan puncak Komunitas Politik Eropa (ECM) yang beranggotakan 47 negara pada hari Kamis. Pertemuan ini bertujuan untuk menyatukan Uni Eropa dengan negara-negara Eropa sahabat lainnya setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Sebuah fregat pertahanan udara Jerman tiba di Kopenhagen pada hari Minggu untuk membantu pengawasan wilayah udara selama peristiwa-peristiwa penting tersebut.