Armada Gaza Berlayar Lagi, Menlu Italia Peringatkan Bahaya

Yati Maulana | Senin, 29/09/2025 23:05 WIB
Armada Gaza Berlayar Lagi, Menlu Italia Peringatkan Bahaya Sebuah kapal, bagian dari Armada Sumud Global yang bertujuan mencapai Gaza dan menembus blokade laut Israel, berlayar di lepas Pulau Koufonisi, Yunani, 26 September 2025. REUTERS

ROMA - Sebuah armada bantuan internasional yang berhenti selama beberapa hari di perairan Yunani untuk perbaikan telah berlayar kembali menuju Gaza, tempat para aktivis bertujuan untuk menantang blokade laut Israel dan mengirimkan bantuan ke wilayah Palestina.
Penyelenggara mengatakan pada hari Minggu bahwa kapal-kapal Yunani kini telah bergabung dengan armada mereka, yang berarti armada tersebut, yang terdiri dari sekitar 47 kapal sipil, telah "lengkap".

"Saudara-saudari di Gaza, kami berlayar dengan harapan di hati kami. Ketahanan Anda adalah kompas kami, perjuangan Anda adalah perjuangan kami. Bersama-sama, kita akan memecah kesunyian pengepungan," tulis Global Sumud Flotilla di media sosial.

Sekitar 40 warga Italia berada di dalam armada tersebut bersama para aktivis dari puluhan negara lain, termasuk aktivis iklim Swedia Greta Thunberg. Mereka berharap dapat membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam minggu mendatang.

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani pada hari Minggu mengulangi usulan yang diajukan minggu lalu agar armada tersebut membawa bantuan ke Siprus untuk didistribusikan di Gaza oleh Gereja Katolik Roma. Armada tersebut menolak usulan tersebut.

"Kami selalu mengatakan bahwa mendekati perairan Israel berbahaya. Kami tidak tahu apa yang mungkin terjadi. Memaksa blokade itu berbahaya," kata Tajani kepada para wartawan.

Armada tersebut diserang pada hari Rabu di perairan internasional di lepas pantai Kreta oleh pesawat tanpa awak yang dipersenjatai dengan granat kejut dan bahan iritan, yang menyebabkan kerusakan tetapi tidak ada korban luka.

Israel tidak berkomentar mengenai insiden tersebut. Sebelumnya, Israel mengatakan akan menggunakan segala cara untuk mencegah kapal-kapal tersebut mencapai Gaza, dengan alasan bahwa blokade lautnya legal karena sedang memerangi militan Hamas di daerah kantong pantai tersebut.

Italia dan Spanyol telah mengerahkan kapal-kapal angkatan laut di dekat armada tersebut untuk tugas-tugas penyelamatan dan kemanusiaan. Israel memulai ofensifnya di Gaza setelah serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang kembali ke Gaza. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 65.000 orang di Gaza, menurut otoritas kesehatan Gaza.