• News

Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Dinilai Paham Membuat Indonesia Kuat

Aliyudin Sofyan | Minggu, 28/09/2025 18:17 WIB
Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Dinilai Paham Membuat Indonesia Kuat Pengamat Komunikasi Politik dari Swarna Dwipa Institute (SDI) Frans Immanuel Saragih. Foto: dok katakini

JAKARTA – Pengamat Komunikasi Politik dari Swarna Dwipa Institute (SDI) Frans Immanuel Saragih menilai Presiden Prabowo Subianto dinilai paham cara membuat Indonesia kuat dan diperhitungkan dunia internasional.

“Dalam lawatan tersebut ada beberapa hal yang cukup menarik untuk kita amati, yang bisa berpengaruh pada posisi Indonesia di dunia internasional,” kata Frans di Jakarta, Minggu (28/9/2025), menanggapi lawatan Prabowo ke empat negara.

Menurut Frans, apa yang dilakukan oleh Presiden Prabowo sangat baik dan memiliki makna yang kuat dalam komunikasi politik di tingkat internasional.

“Kalau menilik makna dari teori atau pendapat Mc Millan, apa yang dilakukan Prabowo di Sidang Umum PBB, Kanada, dan Belanda, bahwa Prabowo telah berhasil menjalankan komunikasi politik internasional yang brilian. Sehingga dalam penyampaian pidato, pembicaraan dengan pimpinan dan raja baik di Kanada dan Belanda berhasil menyampaikan posisi, peran, dan harapan Indonesia yang menimbulkan reaksi positif bagi banyak negara. Hal ini ke depannya menurut saya akan berdampak pada semakin intensnya negara-negara di dunia yang menantikan peran Indonesia di pentas internasional,” kata Frans.

Bahkan sebelum menjadi Presiden, lanjut Frans, semasa menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo telah berhasil membuat posisi Indonesia sangat strategis di mata internasional, khususnya di bidang pertahanan dan keamanan.

Apalagi sekarang setelah menjabat presiden, Prabowo dinilainya membuat Indonesia punya posisi spesial dimata dunia.  

“Carl L Hovland menyampaikan dalam teori komunikasinya bagaimana komunikasi dapat menimbulkan rangsangan dalam merubah perilaku seseorang. Nah, apa yang disampaikan oleh Prabowo menurut hemat saya akan mengubah POV dan tindakan negara asing terhadap Indonesia. Ini akan berdampak pada banyak hal, mudah-mudahan ini juga dapat menimbulkan efek positif bagi ekonomi dan investasi di Indonesia, sehingga membantu kesejahteraan masyarakat nantinya,” beber Frans.

“Jadi banyak hal yang menurut saya sudah bergerak cukup cepat selama 11 bulan di pentas internasional untuk mengangkat nama Indonesia. Ini mengingatkan saya seperti langkah-langkah yang dilakukan Soekarno di awal kemerdekaan, Gus Dur di awal reformasi, dan Susilo Bambang Yudhoyono di masa reformasi,” imbuhnya.

Frans menegaskan, tinggal para pembantu Presiden Prabowo, seperti para meneteri dan diplomat untuk menerjemahkan dan mengimplementasikan apa yang disampaikan oleh Prabowo di pentas internasional. “Dan bagi saya Presiden Prabowo sudah sangat mengerti apa yang harus dilakukan untuk membuat posisi Indonesia kuat di dunia internasional,” pungkas Frans.

Kepulangan Prabowo ke tanah air pada Sabtu (27/9/2025), disambut Wapres Gibran Rakabuming, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menpora Erick Thohir, Kepala BIN Herindra, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.