JAKARTA - Sergio Busquets adalah sosok yang namanya akan selalu dikenang dalam sejarah sepak bola modern. Bukan penyerang tajam atau pencetak gol terbanyak, tapi justru gelandang bertahan sederhana yang mampu mengendalikan ritme permainan.
Di usianya yang kini 37 tahun, Busquets telah mengumumkan bahwa musim ini akan menjadi perjalanan terakhirnya sebagai pemain profesional.
Busquets lahir di Sabadell, Spanyol, pada 16 Juli 1988. Ia mengikuti jejak sang ayah, Carles Busquets, yang juga pernah menjadi kiper Barcelona. Pada 2005, Sergio muda bergabung dengan akademi La Masia. Tiga tahun kemudian, Pep Guardiola yang kala itu baru melatih tim utama Barcelona, memberinya kesempatan debut di skuad senior.
Sejak saat itu, Busquets menjelma menjadi pemain penting. Ia bukan sekadar pelapis, melainkan pengatur tempo permainan yang memungkinkan Lionel Messi, Xavi, dan Andres Iniesta tampil maksimal. Kemampuannya membaca permainan membuatnya dijuluki sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik sepanjang masa.
Selama 15 tahun membela Barcelona (2008–2023), Busquets tampil dalam 722 pertandingan, mencetak 18 gol, dan memberi 46 assist. Ia mengoleksi 32 trofi, termasuk 9 gelar La Liga, 3 Liga Champions, dan 7 Copa del Rey. Bersama Xavi dan Iniesta, ia membentuk trio lini tengah yang dianggap sebagai yang terbaik dalam sejarah sepak bola dunia.
Di level internasional, Busquets adalah bagian penting generasi emas Spanyol. Ia turut membawa La Roja menjuarai Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dan Piala Eropa 2012. Kariernya di tim nasional ditutup pada 2022, menjadikannya salah satu pemain dengan caps terbanyak untuk Spanyol.
Pada 2023, Busquets memulai babak baru dengan bergabung ke Inter Miami, menyusul sahabat lamanya, Lionel Messi. Meski datang di usia senja, kontribusinya tetap terasa. Ia membantu Inter Miami meraih Leagues Cup 2023 dan Supporters’ Shield 2024. Hingga kini, ia sudah mencatat lebih dari 100 penampilan bersama klub MLS tersebut.
Di musim terakhirnya, Busquets masih menunjukkan kualitas lewat visi permainan dan umpan akurat. Tak hanya itu, pengalamannya juga menjadi teladan bagi pemain muda yang bernaung di Inter Miami.
Busquets mengumumkan keputusannya pensiun melalui sebuah video emosional di Instagram.
“Saya merasa sudah saatnya mengucapkan selamat tinggal pada karier saya sebagai pesepak bola profesional. Hampir 20 tahun saya menikmati kisah luar biasa yang selalu saya impikan,” katanya.
Meskipun akan segera menutup lembaran sebagai pemain, banyak yang percaya Busquets memiliki kecerdasan taktis untuk berkarier sebagai pelatih. Dengan pengalaman di Barcelona, Spanyol, hingga Inter Miami, ia punya bekal lengkap untuk tetap berkontribusi pada dunia sepak bola.
Bagi penggemar, Busquets bukan hanya sekadar pemain. Ia adalah simbol kesederhanaan, ketenangan, dan kecerdasan di lapangan hijau—seorang maestro senyap yang telah menorehkan sejarah emas di Eropa dan kini bersiap mengucapkan salam perpisahan dari Amerika.